Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute, Agus Harimurti Yudhoyono saat menjadi pembicara dalam seminar yang diadakan Junior Chamber International (JCI) di Auditorium Pusat Studi Jepang Universitas Indonesia (UI) pada Rabu (13/9/2017).(Kompas.com/Alsadad Rudi)

Depok: Direktur Eksekutif  The Yudhoyono Institute, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan saat ini ada dua kelompok di tengah masyarakat yang bisa membahayakan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Menurut AHY, dua kelompok yang dimaksudnya itu kerap membenturkan ideologi yang mereka yakini dengan ideologi kelompok lain yang dianggap tidak sepaham.

“Kubu yang pertama yang melabelkan diri sebagai Pancasilais, melabelkan dirinya sebagai NKRI, dan kelompok Bhinneka. Seolah-olah yang tidak masuk dalam kelompok itu dicap berseberangan. Kubu yang lain dianggap sebagai kelompok Islam,” kata AHY.

AHY menyampaikan hal itu saat menjadi pembicara dalam seminar yang diadakan Junior Chamber International (JCI) di Auditorium Pusat Studi Jepang Universitas Indonesia (UI) pada Rabu (13/9/2017).

Pada kesempatan tersebut, AHY mengingatkan bahwa kesatuan bangsa Indonesia akan terancam jika Pancasila dibenturkan dengan suatu agama oleh suatu kelompok untuk tujuan tertentu.

“Janganlah kita membentur-benturkan Islam dan Pancasila. Karena Islam dan agama manapun yang diakui di Indonesia ini kompatibel dengan nilai-nilai luhur pancasila. Jangan dibentur-benturkan,” ujar AHY, di depan peserta seminar.

AHY menegaskan bahwa Pancasila adalah warisan para pendiri bangsa yang sudah selayaknya diperjuangkan dan dipertahankan.

“Founding fathers kita sudah berjuang berdarah-darah menjadikan bangsa kita berdaulat dan memiliki kehormatan. Tidak main-main menyusun sebuah ideologi negara, Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika,” ucap mantan perwira menengah TNI AD tersebut.

(kompas/dik)