Para kader Demokrat memasang poster Ketua DPD-PD Sulsel Ni’matullah yang siap menjadi solusi untuk rakyat negeri Anging Mamiri. (foto: twitter/ Zulkarnain Paturuni?)

Oleh: Ferdinand Hutahaean*)

Baru saja perjalanan politik ke tanah Anging Mamiri kami akhiri sejak 2 hari lalu bersama rombongan DPP Partai Demokrat menginjakkan kaki di negeri para pemberani, negeri para Raja, kota Makasar Sulawesi Selatan.

Rasanya jejak kaki kami belum kering dari kota yang penuh keramahan ini, sejak lebih dari sebulan lalu kami juga mengikuti Kerja Politik Demokrat Keliling Nusantara bersama Sekjen Partai Demokrat Dr Hinca Pandjaitan, kini kami kembali hadir untuk menularkan semangat peduli dan semangat menjadi solusi, semakin dekat dengan rakyat dan membawa Partai Demokrat menjadi Partai terdepan dalam menebar kebaikan, menebar kebenaran, anti hoax dan anti fitnah.

Demokrat peduli akan nilai-nilai kebenaran dan kejujuran. Sejak beberapa minggu lalu di Nusa Tenggara Barat, Kota Seribu Masjid, Demokrat mendeklarasikan kebebasan pers, anti fitnah dan anti hoax. Dalam rangka itu jugalah, Demokrat kemudian melakukan sebuah kerja politik bersama pengurus dan kader Demokrat se Sulawesi Selatan untuk menggunakan media sosial secara bertanggung jawab dan bermanfaat bagi masyarakat.

Itulah Demokrat, tidak ingin kadernya menjadi penebar fitnah. Demokrat ingin kadernya menjadi kader yang jujur dan hidup untuk menebar kebenaran dan nilai-nilai kebaikan berbasis nasionalisme dan kehidupan yang religius.

Begitulah dalam dua hari Demokrat melakukan kerja politik di Makasar yang disempurnakan dengan pemenuhan janji kepada para anak muda Sulawesi Selatan dalam pemberian Anugerah Lomba Video Demokrat di Youtube. Perlombaan “Piala Sekjen Partai Demokrat” untuk menghargai karya anak-anak muda Makasar. Mereka memandang partai ini dari sudut pandangnya yang bebas dan terbuka karena mereka adalah anak-anak muda yang bukan kader Demokrat. Mereka menuangkannya dalam sebuah video pendek di Youtube. Ternyata pandangan mereka begitu positif terhadap Demokrat di Sulawesi Selatan di bawah pimpinan Ketua DPD Demokrat Sulawesi Selatan, Ni’matullah.

Di sela waktu kerja politik tersebut, ketika waktu harus mengakhiri work shop pemanfaatan media sosial, ada hal yang menarik di tengah perbincangan bersama para sahabat kader Demokrat akan situasi politik lokal Sulawesi Selatan. Kota Anging Mamiri tahun 2018 mendatang akan melakukan pesta demokrasi untuk memilih pemimpinnya, mencari Gubernur baru pengganti Syahrul Yasin Limpo yang tidak bisa lagi mencalonkan diri karena sudah berkuasa selama dua periode.

Menarik, bahkan lebih dari sekadar menarik bagi saya ketika malam yang sudah larut membawa langkahku menuju sebuah warung tidak jauh dari tempat kami melepas lelah. Warung yang cukup lumayan ramai dikunjungi rakyat ketika jarum jam sudah menunjukkan pukul 00.15 WITA. Sambil memesan penganan khas Makasar dan menikmatinya, saya larut berbincang bersama pengunjung.

Saya mencoba menyerap informasi tentang kota Anging Mamiri yang memang selalu membuat Saya penasaran, karena kota ini adalah kota terbesar dari wilayah Timur Indonesia yang selalu mengirimkan putera puterinya menjadi tokoh besar di negara ini.

Dari perbincangan itulah saya bisa menarik sedikit kesimpulan kecil, namun Saya meyakini bahwa kesimpulan kecil itu akan mewakili seluruh pertanyaan tentang kota ini. Anging Mamiri, Sulawesi Selatan butuh Solusi dan Keperdulian seorang pemimpin. Sontak pikiran saya tertuju kepada sosok Ni’matullah, Ketua DPD Partai Demokrat Sulawesi Selatan. Apa yang saya saksikan dilakukan oleh sosok ini dan dari banyak perbincangan yang kami pernah lakukan, serta pemikiran-pemikiran yang digagasnya, saya berpikir bahwa Ni’matullah adalah sosok yang pas untuk menjadi solusi bagi Sulsel, menjadi pemimpin yang perduli dan dekat dengan rakyat.

Lantas apakah takdir dan kerja politik akan benar-benar membawa Ni’matullah menjadi solusi bagi Sulsel? Tidak ada yang bisa menjawab kecuali sang pemilik kehidupan, Tuhan Yang Maha Esa. Namun terlepas dari itu, bagi saya, saya meyakini bahwa Ni’matullah akan mampu menjadi solusi bagi Sulawesi Selatan.

Sembari memandang jauh keluar dari jendela pesawat yang membawa kami kembali ke Jakarta di ketinggian 36 ribu kaki di atas permukaan laut, ketika saya menuliskan artikel ini, mataku melihat bintang baru di langit, berkedip indah dan terang. Anganku menerawang,  seraya berharap dalam doa, bintang baru Anging Mamiri telah terbit, kiranya takdir membawa Ni’matullah ke posisi dimana dirinya menjadi solusi untuk Sulawesi Selatan.

Selamat berjuang sahabatku, Ni’matullah…! Penuhi takdirmu dengan kerja keras, peduli dan menjadi solusi dan dekat dengan rakyat bersama Partai Demokrat.

Jakarta, 18 Mei 2017

*)Komunikator Politik Partai Demokrat