Presiden RI ke-6, Ketua Umum Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberi wejangan bagaimana pentingnya umat Islam dapat menjaga persatuan. (dokpri)

Tadi siang (20/4), kami, masyarakat Lebak, salat Jumat bersama dengan Presiden RI ke-6, Bapak Susilo Bambang Yudhoyono. Masyarakat berduyun-duyun datang. Kurang lebih hampir 500 orang hadir dalam salat Jumat tersebut.

Salat Jumat terasa khidmat seperti biasanya. Namun lebih terasa lengkap dengan kehadiran sosok Bapak SBY. Selain itu, beliau juga memberi wejangan bagaimana pentingnya umat Islam dapat menjaga persatuan.

Tidak hanya persatuan sesama umat Islam, tapi juga menjaga persatuan antara umat beragama, dan menjaga persatuan demi keutuhan bangsa dan negara. Hal ini penting, karena umat Islam di Indonesia yang terbesar populasinya. Bapak SBY berharap umat Islam tidak terpecah belah seperti halnya negara Islam di timur tengah.

Bapak SBY menyampaikan persatuan tersebut bisa tercapai apabila masing-masing kita saling menjaga lisan. Tidak mudah terpancing menyebarkan berita yang belum terverifikasi kebenarannya. Apalagi sampai menghina agama lain.

Jemaah Jumat yang hadir terlihat menganggukkan kepala. Beberapa Jemaah juga tidak mau kehilangan momen langka ini. Mereka terlihat asik memfoto dan memvideokan ajakan Pak SBY.

Jika menyimak ajakan tersebut, memang benar adanya kondisi tersebut dengan kondisi bangsa hari ini. Jangankan dengan yang berbeda agama, dengan yang seagama pun kita kerap kali bertengakar karena hal-hal yang sepele.

Lihat saja grup whatsapp atau instagram kita saat ini. Banyak seruan yang dapat memicu keretakan antara kita umat beragama. Hal ini jika dibiarkan terus-menerus, lama kelamaan akan menjadi bola salju yang siap menggilas bangsa ini.

Semoga Bapak SBY selalu hadir di tengah-tengah masyarakat untuk memberikan kesejukan dan motivasi kepada rakyat. Apa yang menjadi slogan Partai Demokrat hari ini, Demokrat peduli hendaknya juga dijalankan oleh seluruh jajaran kadernya untuk kepentingan bangsa ini.

Jatuh bangun hal biasa. Tapi berjuang untuk bangkit setelah jatuh itu lebih luar biasa. Semoga Partai Demokrat dan Bapak SBY bisa buktikan hal tersebut.

Banyak program di zaman beliau yang dirasakan banyak manfaatnya oleh rakyat kecil.Termasuk saya sendiri. Jika tidak ada bantuan program dana penunjang ekonomi kaum papa, mungkin hari ini saya belum tentu bisa mengenyam bangku perguruan tinggi.

Lanjutkan yang sudah baik, perbaiki yang belum baik. Mari kita jadikan semangat ini untuk saling memperbaiki diri untuk kehidupan yang lebih baik dimasa mendatang. Bravo, Pak SBY.

(Syaiful Amran/kompasiana)