Ketua Divisi Keamanan Internal DPP-PD Ir Rudi Kadarisman (cerobongasap)

Oleh : Ir Rudi Kadarisman*)

Masyarakat Indonesia setiap harinya disuguhkan dengan berbagai informasi dan persoalan yang sedang terjadi. Kita melihat bagaimana reaksi yang sangat besar dari masyarakat saat menyaksikan kengototan DPR khususnya fraksi pendukung pemerintahan yang berupaya melakukan pelemahan terhadap KPK dengan hak angketnya.

Sebuah pembelajaran politik yang bisa langsung diperoleh masyarakat. Bahwa KPK yang merupakan lembaga anti korupsi yang telah membongkar kasus-kasus besar korupsi akan diganggu dengan sikap yang dilakukan oleh DPR khususnya partai pendukung pemerintah. Hal itulah yang tentu memunculkan pertanyaan apakah itu dilakukan agar melemahkan tugas pengawasan KPK terhadap pemerintah saat ini? Tentu masyarakat dapat menilai atas kengototan tersebut. Maka perlunya kesadaran bersama untuk menolak dan melawan sikap tersebut sama seperti yang ditunjukan Partai Demokrat, dengan setia mendukung KPK.

Sementara itu, di sisi lain muncul aksi teror dan intimidasi yang dilakukan terhadap salah satu penyidik senior KPK yakni Novel Baswedan. Penyiraman air keras terhadap wajah Novel mengakibatkan hingga kini mata dari beliau mengalami gangguan hebat. Sebuah tindakan berbahaya ini tentu sebuah sinyal bahwa terjadi upaya melumpuhkan Novel dan KPK yang lagi fokus menangani kasus korupsi.

Sehingga jika dilihat secara jernih, maka upaya teror terhadap Novel adalah bagian dari pelemahan terhadap KPK. Sama halnya yang dilakukan oleh pansus angket KPK. Maka ini perlu segera diatasi. Beberapa hari terakhir kita melihat upaya pihak kepolisian untuk membongkar dalang dari kasus Novel. Ada beberapa sketsa wajah yang disebarkan oleh polisi, namun yang tidak kalah penting adalah mencari motif dan aktor intelektualnya. Polisi tidak boleh tebang pilih. Diharapkan penyelesaiannya secara transparan.

Selain pihak kepolisian, masyarakat juga mengharapkan kehadiran Presiden Jokowi karena ini adalah sebuah upaya membunuh penegakan hukum di Indonesia. Kita berharap agar Jokowi dapat segera hadir sehingga kepolisian dapat membongkar motif dan aktor intelektualnya.

Masyarakat ingin melihat KPK tetap menjadi lembaga kebanggaan yang terus membongkar kasus-kasus korupsi yang merugikan negara. Sehingga tidak boleh ada lagi pansus angket KPK yang merupakan upaya pelemahan dan segera bongkar aktor intelektual dalam kasus Novel. Karena hanya demikian bukti kita mencintai dan menghargai keberadaan KPK. Semoga!

*)Ketua Divisi Keamanan Internal DPP-PD

(cerobongasap)