Jakarta: Sekretaris Departemen Dalam Negeri DPP Partai Demokrat (DPP-PD) Abdullah Rasyid terpilih secara aklamasi sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjend) Ikatan Alumni Universitas Sumatera Utara (IKA USU) Wilayah Jakarta sekitarnya.
Rasyid dan Marolop Nainggolan (yang terpilih sebagai Ketua Umum IKA USU Jakarta) terpilih aklamasi dalam Musyawarah Wilayah (Muswil) ke-4 di Aula Gedung BKKBN, Jalan Permata no 1, Halim, Jakarta, Sabtu (7/7).
Muswil IKA USU Jakarta mengambil tema “Mewujudkan Alumni USU yang Profesional dan Berintegritas” diikuti civitas akademika dan alumni USU yang berada di Jakarta dan sekitarnya.
Acara Muswil ini bersamaan dengan halal bi halal, karena masih berada pada momen Idul Fitri. Abdullah Rasyid dipercaya sebagai Ketua Panita Pelaksana dan Zurbandi (Dirut sebuah BUMN ternama) dipercaya sebagai Ketua Pengawas Panitia dalam perhelatan tersebut.
Selain memilih Ketua Umum yang baru, Muswil IKA USU Jakarta juga digelar untuk membahas program kerja yang dapat mensinergikan juga memajukan USU sebagai almamater asal, serta Sumut, dengan alumni yang berada dan beraktifitas di Jakarta dan sekitarnya.
Dalam pemilihan ketua umum ada tiga calon yang maju yakni Abidinsyah Siregar, Deputi Kepala Badan BKKBN yang juga Ketua IKA Kedokteran. Abidinsyah adalah dokter yang lama menapaki karir di birokrasi dan matang di profesi.
Pertanian juga punya tokoh yang diusung yakni Marolop Nainggolan, Direktur di Kementerian Perdagangan.
Ketiga, Abdullah Rasyid yang merupakan alumnus dari Fakultas Teknik USU.
Ketiganya maju setelah mendapat dukungan tertulis lebih dari 25 peserta Muswil, sesuai ketentuan bagi calon.
Begitupun ketiganya kemudian bersepakat bahwa pasangan Marolop Nainggolan-Rasyid Abdullah akan memimpin IKA USU Jakarta dalam empat tahun ini. Kesepakatan itu segera disetujui secara menyeluruh (aklamasi) oleh para peserta sidang.
Abdullah Rasyid pernah menjadi Staf Khusus Menko Perekonomian Hatta Rajasa di era Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Kabinet Indonesia Bersatu II. Ia juga berpengalaman urusan pemilihan dan pesta demokrasi, karena pernah menjadi Komisioner KPU di Jambi selama 5 tahun.
Bagi civitas akademika USU, IKA USU Jakarta dipandang istimewa. Bukan karena berada di Jakarta tetapi karena IKA Jakarta ini lebih dulu ada sebelum PP IKA USU berdiri.
(Didik)