Oleh: Doktor Hinca IP Pandjaitan XIII*)
Angka satu tergariskan sebagai angka yang tercipta dengan sebuah goresan, terkesan sederhana. Ia berdiri menjadi yang pertama, sebagai pembuka.
Seringkali diabaikan dan dicaci lemah, karena artinya tidak banyak. Seringkali dikata sepi, karena berdiri seorang diri. Tentu, bagaimana cara mengenal satu saat kita tak mau satu? Bagaimana bangga dengan satu apabila anda tak satu?
Ikatkan darah, tambatkan jiwa, dan patrikan hati. Ketika kita berdiri di hadapan sangsaka, maka kita dihadapkan pula dengan sebuah realita. Satu tidak berarti lemah, satu tidak berarti seorang diri. Satu di Tanah Air berarti ratusan juta masyarakat yang berjiwa satu dan selalu ingin bersatu.
Pasangan dengan nomor urut satu, tentu ingin mewujudkan hal itu, khususnya, di Ibukota Indonesia, DKI Jakarta. Untuk menciptakan persatuan dan kesatuan, Sabtu, 21 Januari 2017, pasangan ini menggelar Kampanye Akbar sebagai langkah awal mempersatukan warga Jakarta. Kampanye ini bertajuk “Apel Siaga Relawan Agus-Sylvi” dan digelar di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat.
Terdapat 22.000 relawan hadir dalam acara ini untuk menyatakan diri siaga untuk menjaga Agus-Sylvi hingga 15 Februari 2016. Cuaca siang hari yang menyelimuti Kampanye tersebut membuat beberapa orang memakai payung dan topi untuk melindungi diri dari teriknya surya. Namun, keringat dan panas tidak melumpuhkan semangat mereka untuk memeriahkan Kampanye Akbar untuk mendukung Agus-Sylvi.
Kampanye terbuka Agus-Sylviana tersebut diisi pertunjukan musik yang beberapa aliran dikolaborasikan, dari musik identitas bangsa kita yakni dangdut hingga electronic digital music (edm) yang dibawakan sejumlah pedangdut dan grup musik.
Tidak hanya itu, kampanye tersebut juga disiarkan langsung pada channel Youtube, dan mendapatkan respon positif dari penonton dan setidak-tidaknya ditonton oleh 150 ribu orang.
Agus menyampaikan orasi singkat kepada pendukungnya mengenai keharusan untuk memilih dengan jujur dan memastikan warganya untuk memilih pasangan calon nomor satu pada hari pemilihan, Februari mendatang.
Keramaian dan antusias relawan dan pendukung Agus-Sylvi yang hadir dalam kampanye terbuka tersebut menandakan adanya antusiasme dan keyakinan pada diri Agus untuk dapat membawa Jakarta menjadi lebih baik. Keseluruhan pihak-pihak tiada henti-hentinya menyuarakan dukungan dan respon positif untuknya.
Hal ini tentu dikarenakan aksi nyata Agus yang terus hadir tidak untuk berdiri di baris terdepan Jakarta, namun berdiri di tengah-tengah rakyat Jakarta. Menurut Agus, kesalahan dalam memilih akan membuat warga Jakarta merasakan sengsara selama 5 tahun ke depan.
Untuk itulah, ia menyarankan warga Jakarta untuk memilih berdasarkan hati nuraninya, siapakah yang pantas dan yang cakap untuk memimpin Jakarta.
Dan, untuk itu pula Agus-Sylvi berdiri sebagai pasangan dengan nomor urut satu, hadir untuk bersatu membuat Jakarta menjadi lebih baik, dan siaga untuk menyatukan warga Jakarta
*)Sekretaris Jenderal Partai Demokrat