Jakarta: Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 Agus Yudhoyono mengajak warga mengawasi TPS saat pencoblosan nanti. Pengawasan itu diperlukan untuk menghadirkan kepemimpinan terbaik di Jakarta.
“Pada saat pencoblosan juga, ayo kita sama-sama mengawasi, bukan hanya relawan Agus-Sylvi, tapi semua warga Jakarta harus ikut mengawasi. Kalau ada hal-hal yang mencurigakan atau terjadi indikasi-indikasi kecurangan, baik sebelum pemilihan maupun pencoblosan, baik selama pencoblosan maupun pascapencoblosan, ini semua harus menjadi perhatian kita semuanya,” kata Agus di Lapangan Blok S, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (9/2/2017).
Pesta demokrasi, menurut Agus, maknanya adalah ingin menghadirkan kepemimpinan yang paling baik untuk Jakarta. Karena itu, pengawasan perlu dilakukan oleh semua pihak agar tak ada kecurangan sehingga pemimpin terbaik akan hadir.
“Tentu dalam prosesnya kita tahu sangat dinamis, bisa terjadi penyelewengan-penyelewengan, kecurangan-kecurangan, dan untuk itu kami dari awal menggelorakan sangat, agar kita menjaga, mengawal proses Pilgub DKI Jakarta ini,” paparnya.
Menurut Agus, tak ada satu pun pihak yang dapat melarang massa untuk menjaga TPS untuk mencegah kecurangan. Ini merupakan hak dan kewajiban seluruh warga Jakarta dalam mewujudkan pemilihan Gubernur Jakarta yang bersih.
“Dan tidak ada yang bisa melarang kita untuk melakukan itu karena ini adalah hak dan kewajiban seluruh warga jakarta. Seluruh warga yang memiliki keinginan agar Jakarta ini semakin baik karena pemimpinnya juga semakin baik,” tegasnya.
Agus juga menanggapi imbauan Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan agar massa tidak mengawasi TPS. Agus menilai ucapan Iriawan itu menggelikan.
“Saya pikir tidak masuk akal, aneh sekali. Komentar yang menurut saya menggelikan. Seharusnya seluruh warga Jakarta terlibat dalam proses ini,” ujarnya.
Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan mengimbau kepada massa yang berniat mengawasi TPS pada 15 Februari nanti agar menggunakan hak pilihnya ketimbang mengawasi TPS.
“TPS itu sudah ada petugasnya, ada Linmas di sana, ada saksi, ada KPPS, ada polisi, ada Babinsa juga mengawasi di sana. Untuk apa mengawasi lagi? Sudah, silakan memberikan hak suaranya,” kata Iriawan kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (9/2/2017).
(detik/dik)