Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menanam pohon gayang di halaman Gong Perdamaian, Kota Ambon, Kamis (25/1). (foto: Febby Koenoe)

Ambon, Maluku: Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengajak generasi muda di Provinsi Maluku khususnya di Kota Ambon harus berani bangkit untuk maju ke depan.

“Pemuda dan pemudi yang ada di Kota Ambon, Maluku dan seluruh Indonesia harus berani bangkit, jangan takut untuk gagal dan jangan takut untuk kalah karena dalam setiap proses, pasti ada suka dan duka, pasti juga ada jatuh dan bangunnya,” ungkap  AHY, saat memberikan sambutan pada acara penanaman pohon di Halaman Gong Perdamaian, Kota Ambon, Kamis (25/1).

Semangat yang diberikan oleh putra sulung Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono ini merupakan pengalaman yang dishare oleh dirinya, saat mengalami kekalahan di Pilkada DKI Jakarta, tahun 2017 lalu.

Kendati demikian, AHY tetap berusaha untuk mengambil hikmahnya.

“Ketika saya gagal menerjunkan diri di Pilkada DKI Jakarta, itu karena Tuhan belum memberikan kesempatan kepada saya saat itu karena tentunya rencana Tuhan lebih baik dari rencana manusia. Kita harus tetap mengambil hikmahnya karena ketika kita gagal maka kita harus lebih cepat bangkit untuk menggapai tujuan yang lebih besar,” ujarnya.

AHY menuturkan, dirinya  baru tiba dari Jayapura, Sorong dan besok  akan menuju ke Ternate, Provinsi Maluku Utara.

“Ini merupakan kunjungan ke wilayah timur Indonesia yang saya rencanakan dilakukan di awal tahun 2018 ini, karena mengawali tahun baru, alangkah baiknya kita mengawali dari bagian timur Indonesia karena matahari terbit dari timur dan dari penjalanan saya ini, saya mendapatkan pengalaman yang banyak sekali bahwa memang Indonesia, negeri besar yang kita cintai ini, sangat majemuk dan sangat heterogen,” katanya.

Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) disambut meriah saat menuju Masjid Raya An’nur Desa Batu Merah, Kota Ambon, Kamis (25/1). (foto: Febby Koenoe)

Dikatakan, di depan monumen bersejarah ini, menyimpan sejuta makna, menginggatkan dirnya bahwa terlalu mahal yang harus dibayar untuk menyelesaikan konflik horisontal, tetapi tentu semua itu sudah jauh lebih baik dan sudah disatukan karena masyarakat mengingkan agar semakin sejahtera dan maju ke depan.

“Kita harus hindari pertikaian karena kita harus menyongsong masa depan emas dan itu semua membutuhkan sinergi antar bangsa, antar daerah karena dengan saling berbagi maka dapat kita tingkatkan kejayaan bangsa ini,” ujarnya.

Sementara itu, Gubernur Maluku, Said Assagaff dalam sambutannya memberikan apresiasi bagi kedatangan AHY di Maluku khususnya di Kota Ambon dan ini merupakan kebanggaan bagi masyarakat di daerah ini.

“Ini adalah kunjungan AHY yang pertama di Provinsi Maluku dan patut kita berikan apresiasi, apalagi saat ini kita berada di Gong Perdamaian yang ke-36, dan semua Gong Perdamaian dari pertama hingga 35 ditempatkan di ibukota negara tetapi oleh SBY Gong perdamaian ke-36 ditempatkan di Kota Ambon Manise. Terima kasih yang dalam dan penghormatan kami warga Kota Ambon bagi Pak SBY,” terangnya.

Assagaff juga menggambarkan filosofi pohon gayang yang akan ditanam oleh AHY, dimana pohon gayang itu pada saat Perang Dunia II, jika tidak ada makanan biasanya orang tua dahulu  hanya makan gayang dan kelapa sisi. Ini mengingatkan  generasi muda bahwa saat Perang Dunia II tidak ada beras tetapi hanya makan gayang dan semua sehat, dan di kesempatan ini pohon gayang tersebut akan ditanamkan oleh AHY bagi masyarakat Maluku.

Berikan Apresiasi

AHY juga memberikan apresiasi bagi masyarakat Kota Ambon dengan penyambutan yang luar biasa. Saat tiba di Bandara Internasional Pattimura, AHY bersama rombongan diberikan pengalungan bunga yang dirangkai dari cengkeh dan disambut dengan tarian lengso dan tarian bambu gila.

Turut hadir dalam penyambutan tersebut, Gubernur Maluku, Said Assagaff; Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Michael Wattimena; Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Maluku, Ekwen Roy Pattiasina; Sekretaris DPD Partai Demokrat Maluku, Lattif Lahane; Ketua Tim Komando, Elviana Pattiasina, Ketua-Ketua DPC Partai Demokrat se-Provinsi Maluku serta sejumlah fungsionaris DPD Partai Demokrat Provinsi Maluku.

Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) foto bersama dengan Gubernur Maluku, Said Assagaff; Sekretaris Kota Ambon, AG Latuheru, Wakil ketua Komisi IV DPR RI, Michael Wattimena; Ketua Tim Komando, Elviana Pattiasina di Kota Ambon, Kamis (25/1). (foto: Febby Koenoe)

Setelah itu, AHY dan rombongan juga disambut oleh warga Kota Ambon di Mesjid Raya An’Nur, Batu Merah, Kecamatan Sirimau dengan tarian Hadrat dan kain gandong.

Saat berkunjung ke Mesjid Raya  An’Nur, ia langsung melakukan salat sekaligus  meninjau makam tua, yang berada di belakang masjid tersebut.

Setelah itu AHY menuju ke Gong Perdamaian untuk melakukan penanaman pohon.

Setibanya di Gong Perdamaian, AHY juga disambut dengan paduan suara suling bambu yang dimainkan oleh ibu-ibu.

“Saya memberikan apresiasi terhadap sambutan yang luar biasa ini oleh warga Kota Ambon. Dulu ketika masih aktif sebagai anggota TNI, saya tidak punya cukup waktu untuk bisa berkeliling Nusantara tetapi hikmah terbesar yang saya lalui di tahun 2017 yang lalu, saya dapat melakukan transformasi dalam kehidupan dari seorang perwira militer menjadi seorang politisi,” katanya.

Dalam sambutan tersebut, AHY juga memberikan dukungan dan sportif kepada Saud Assagaff untuk dapat melanjutkan  kepemimpinannya.

“Saya berharap gubernur dapat melanjutkan kepemimpinan di lima tahun mendatang karena dengan kepemimpinan beliau maka kami yakin masyarakat Maluku akan maju dan sejahtera ke depan. Banyak sekali yang mendoakan Bapak, semoga keinginan itu dapat diwujudkan dan tentunya kita berjuang bersama-sama,” pintanya.

Kuliah Umum

Jumat (26/1) AHY akan memberikan kuliah umum di Kampus Unpatti, Poka, yang akan dihadiri oleh ratusan mahasiswa dari tujuh perguruan tinggi di Maluku. Kuliah umum tersebut bertemakan : Menuju Indonesia Emas tahun 2045.

Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan aksi donor darah di kampus Unpatti.

(febby koenoe/dik)