Ulaanbaatar, Mongolia: “We must think big, start small, and act now!” tegas Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di depan ribuan anggota delegasi Junior Chambers International (JCI) dari berbagai negara yang hadir di acara JCI Asia Pacific Conference 2017, di Hotel Shangri-La, Ulaanbaatar, Mongolia, Sabtu (10/6) pagi waktu setempat. Waktu di Ulaanbaatar satu jam lebih cepat dari waktu di Jakarta.
Dinilai sebagai figur pemuda inspiratif, berprestasi baik di dunia militer, akademis dan kepemudaan, serta kaya akan pengalaman di usia mudanya, JCI Asia Pacific mengundang AHY yang juga anggota dari JCI Indonesia untuk memberikan pidato kunci pada sesi Conference Assembly. Pidato yang dibawakan AHY berjudul: “Visi Generasi Muda: Menuju Perdamaian dan Kesejahteraan di Asia Pasifik”.
AHY di dalam pidatonya mengulas mengenai peluang dan tantangan geopolitik serta ekonomi di Asia Pasifik. AHY juga menekankan akan pentingnya memperkuat multilateralisme melalui kerangka arsitektur kawasan seperti ASEAN dan mekanisme penyelesaian sengketa secara damai. Untuk itu AHY mengajak para generasi muda menjadi bagian dari perubahan dalam mewujudkan perdamaian dan kemakmuran di kawasan Asia Pasifik.
“Kita harus siap menjadi agen perubahan di komunitas kita masing-masing, siap menginspirasi orang lain, dan berkolaborasi bersama melintasi batas geografis. Kita harus berkomitmen penuh, dan mengambil peran aktif untuk mewujudkan visi kita menuju perdamaian dan kemakmuran menjadi kenyataan,” AHY menyerukan.
JCI adalah organisasi non-profit kepemudaan dunia, nonpolitis dan nonsektarian dengan tujuan untuk membuat perubahan positif di dunia. JCI merupakan organisasi mitra PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) beranggotakan lebih dari 200.000 orang pemuda dengan jenjang usia 18-40 tahun yang berasal dari berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia.
Sebagai salah satu organisasi internasional kepemudaan terbesar di dunia, JCI memiliki peran penting dalam melahirkan pemimpin-pemimpin berkualitas, seperti Kofi Annan, Bill Clinton, dan Bill Gates. Di Indonesia Presiden RI Joko Widodo juga telah berperan dalam pendirian JCI Solo pada tahun 2011 yang lalu.
Setiap tahun, anggota JCI berkumpul pada Konferensi Wilayah Asia Pasifik untuk bertukar gagasan, dan belajar bagaimana memaksimalkan kegiatan-kegiatan lokal mereka dan berkolaborasi dengan organisasi JCI Nasional lainnya di kawasan mereka. Kesempatan ini juga dipakai untuk membahas isu-isu internasional sebagai bentuk komitmen dan tanggung jawab dalam memberikan kontribusi terhadap perkembangan kawasannya. JCI Asia Pacific Conferences tahun 2017 ini dilangsungkan di Ulaanbaatar, Mongolia dan dihadiri sekitar 4000 delegasi dari lebih 30 negara.
Selain memberikan pidato kunci, dalam konferensi yang berlangsung empat hari mulai tanggal 8 hingga 11 Juni 2017 itu, AHY juga menghadiri sesi-sesi diskusi dengan para anggota JCI dari negara-negara sahabat antara lain, Amerika Serikat, Jepang, India, Filipina, Australia, Korea Selatan, dan Malaysia. Konferensi ini dihadiri 20 orang anggota dari JCI Indonesia dari berbagai kota, termasuk AHY. AHY adalah pemenang penghargaan Ten Outstanding Young Person 2017 dari JCI Indonesia, dan akan mewakili Indonesia di level dunia pada acara Kongres Dunia JCI 2017 yang akan dilangsungkan di Amsterdam, Belanda pada November 2017 nanti.
Ni Luh Putu Caosa Indryani
Chief Communication Officer The Yudhoyono Institute