Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyapa generasi milenial dalam acara dialog bertajuk “Cangkruk’an Bareng AHY” di Bangi Kopi, Jalan Retawu no. 22, Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (20/6) sore. (Foto: Kogasma DPP-PD)

Malang, Jawa Timur: “Kalau ada yang mengatakan yang muda tidak memiliki pengalaman, berarti tidak baca sejarah. Lihatlah banyak sekali sejarah dunia ini yang dicetak dan diukir oleh anak-anak muda,” seru Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat menyapa generasi milenial dalam acara dialog bertajuk “Cangkruk’an Bareng AHY” di Bangi Kopi, Jalan Retawu no. 22, Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (20/6) sore.

“Di tahun 1908 ada kebangkitan nasional yang digerakkan pemuda. Tahun 1928, Sumpah Pemuda digerakkan oleh anak-anak muda dari berbagai suku, daerah, agama mengikrarkan sumpah janjinya yang kita cintai. Satu Nusa, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa. Tahun 1945, ada Proklamasi Kemerdekaan. Siapa yang bergerak?” tanya AHY.

“Anak-anak muda,” jawab peserta yang hadir dengan semangat.

“Kita sendiri telah berjuang secara diplomatis dan secara fisik. Kalau tidak ada keberanian dari anak-anak muda ketika itu, kita tidak merdeka hari ini,” lanjut AHY.

Dalam pertemuan hangat itu, AHY mengimbau agar jiwa anak muda harus disalurkan dalam energi yang positif. Bagi AHY, muda adalah kekuatan, dan semua insan muda harus dapat menjadi penggerak pembangunan dan kemajuan Indonesia.

“Ini adalah keberlanjutan. Tongkat estafet harus terjadi secara natural,” ujar AHY.

AHY kemudian mengajak para generasi milenial untuk melek politik, sehingga negeri ini tidak akan dikuasai oleh pemimpin yang tidak kapabel dan tidak berkualitas.

“Kita harus terlibat, kita harus punya suara. Gunakan hak politik kita kalau kita ingin punya gagasan di lapangan. Ke depan, Indonesia akan memiliki pemimpin-pemimpin yang benar-benar bersama rakyat dan merepresentasikan harapan kita semuanya. Inilah makna demokrasi yang kita bangun sejak reformasi nasional,” terang AHY bersemangat.

AHY juga mengingatkan pentingnya generasi milenial untuk sadar dan berpartisipasi dalam politik, karena baginya ketika kita membiarkan penguasa menggunakan kekuatannya untuk mengintimidasi rakyat, maka sesungguhnya hal tersebut adalah awal dari kematian demokrasi.

Selaras dengan apa yang dijelaskan AHY, Dr. Gamal Albinsaid salah satu tokoh inspiratif Jawa Timur yang juga CEO Indonesia Medika menyampaikan pesannya.

Tugas kita sebagai anak muda bukan untuk mengkritik, melainkan meghadirkan sebuah solusi,” jelas Gamal.

Gamal adalah penggagas dan pendiri Klinik Asuransi Sampah (Garbage Clinical Insurance). Ini adalah gerakan social entreprise yang dibangun untuk membantu masyarakat kelas menengah ke bawah memperoleh akses kesehatan di level mikro dengan membayar menggunakan sampah.

Melalui gerakan tersebut, Gamal telah mendapatkan penghargaan secara langsung dari Pangeran Charles dalam jamuan makan di Istana Buckingham dan Presiden Rusia Vladimir Putin di sela World Festival for Youth and Students 2017.

Seusai AHY menyampaikan pesannya kepada generasi milenial di Kopi Bangi, ia kemudian berfoto bersama para generasi muda yang hadir.

Acara ini turut dihadiri antara lain, Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, Calon Wali Kota Malang Sutiaji, Deputi VII Kogasma Bidang Media dan Public Relations dan Anggota DPR-RI Putu Supadma Rudana, Deputi IV Kogasma Bidang Logistik dan Anggota DPR-RI Verna Inkiriwang, serta Anggota DPR-RI dari Partai Demokrat Nurhayati Assegaf.

(adw/csa/rilis/dik)