Kota Bekasi, Jawa Barat: “Yakinlah, Ega, kamu akan menjadi pemuda yang memiliki masa depan yang baik,” pesan AHY kepada Ega Aditya (18), seorang pemuda yang baru lulus SMA.
Ega mengeluh akan sulitnya mencari lapangan pekerjaan khususnya bagi anak muda. Hal tersebut ia sampaikan saat AHY berkunjung ke Pasar Proyek Bekasi, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (16/3) pagi.
Seusai menyantap sarapan nasi uduk bersama dengan Pedagang Kaki Lima (PKL), Ega memberanikan diri ke depan untuk menyampaikan aspirasinya mewakili generasi millenial.
“Saya baru lulus SMA Pak Agus, mencari kerja berat sekali karena kriterianya sangat susah dan tidak masuk akal, Pak,” terang Ega. “Saya tinggi 160 tapi kebanyakan tuh perusahaan di sini mencari yang tingginya 165, 170 cm. Itu gak masuk akal. Karena buat saya, berkerja itu bukan hanya fisik tapi kualitas juga perlu diutamakan Pak,” lanjutnya.
Ega tidak merinci, pekerjaan apa yang butuh syarat tinggi badan seperti yang dimaksud. Ia hanya mengatakan setiap kali melamar ke perusahaan atau pabrik, selalu yang ditanya adalah tinggi badan.
AHY kaget. Baginya, tinggi badan seharusnya tidak jadi syarat utama.
“Untuk pekerjaan formal diperlukan kapasitas, kemampuan, keterampilan yang diperlukan hari ini. Saya kaget ada syarat tinggi badan, menurut saya gak relevan, tidak ada hubungannya antara tinggi badan dengan kecerdasan kita,” tegas AHY.
“Memang permasalahan utama bagi anak-anak muda adalah lapangan pekerjaan dan ini semakin terasa ketika kompetisi di era teknologi ini semakin keras. Tidak hanya kita berkompetisi antar-manusia sekarang banyak mesin, software komputer yang menggantikan peran manusia saat ini. Karena itu kita harus adaptif, tidak boleh tertinggal. Perlu ada kebijakan dan regulasi yang dibangun dari pemerintah ke bawah,” kata AHY.
Hal tersebut juga dicontohkan oleh adanya persaingan ojek konvensional dan online, serta persaingan antara online shop dengan para pedagang yang menjual barang di toko secara fisik.
“Artinya ada pergeseran-pergeseran yang harus disikapi bersama. Kalau kita tidak siap dan adaptif maka kita hanya akan menjadi penonton,” ucap AHY.
“Pendidikan nomor satu. Pendidikan intelektual saja tidak cukup tapi karakter yang pantang menyerah, bersaing secara sehat dan keuletan. Mental-mental seperti inilah yang harus dimiliki anak-anak muda,” lanjutnya.
Seusai diskusi ringan pagi itu, AHY meladeni permintaan foto dari para warga Bekasi yang menghampirinya. Terlihat pula beberapa kader partai lain yang menggunakan jaket kuning mendatangi AHY untuk foto bersama. AHY kemudian melanjutkan perjalanannya menuju Cikarang, Kabupaten Bekasi dalam rangkaian kegiatan #AHYNgariungdiJabar.
Nampak hadir antara lain, Walikota Petahana Bekasi Rahmat Effendi, Calon Wakil Walikota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono, Ketua DPD PD Jabar Irfan Suryanegara, dan Ketua DPC PD Bekasi Ronny Hermawan.
(rilis/dik)