Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute (TYI) Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY memberi kuliah umum di Gor ACC Universitas Malikussaleh (Unimal) Cunda, Lhokseumawe, Rabu (15/11) pagi. (Foto: TheYudhoyonoInstitute)

“Kuliah umum hari ini dimotori para mahasiswa yang ingin adanya sosok muda yang inspiratif yang dapat memberikan contoh kepada kami, untuk kuliah umum di sini.”

Begitulah kata Rektor Universitas Malikussaleh, Prof. Dr. Apridar dalam pidatonya menyambut kedatangan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di kampusnya pada November silam.

Komentar dari rektor Unmal tersebut adalah cerminan bahwa saat ini anak muda butuh sosok yang fresh dan bisa menjadi panutan. Jika berbicara tentang keinginan mahasiswa tersebut, AHY dalam hal ini menurut saya adalah orang yang tepat.

Muda, cerdas, dan gesit adalah faktor-faktor yang membuat anak muda, khususnya mahasiswa mengandrungi sosok AHY. Saya rasa berbicara fisik, seperti rupa yang menawan dan badan yang atletis, saya rasa harus dipinggirkan terlebih dahulu. Kita anggap saja sebagai nilai bonus yang dimiliki AHY.

Di balik itu, kita harus menyanjungnya melalui isi kepala AHY dan apa yang ia sebarkan pada anak muda, sehingga disambut begitu meriah ke mana pun ia berkunjung.

Di sini saya melihat AHY membawa sesuatu yang besar. Gagasan yang tak bisa kita pinggirkan begitu saja. Gagasan ini sangat besar dan jika kita mampu berkolaborasi, anak bangsa mampu ciptakan ini demi kebaikan dan kemajuan bangsa kita sendiri. Siapa yang tidak mau?

AHY membawa gagasan Indonesia 2045 di setiap kunjungannya ke kampus. Ini diperlukan untuk membakar semangat dan motivasi mahasiswa untuk dapat bermimpi dan mengetahui apa tujuan dan apa saja yang harus mereka lakukan untuk mencapainya.

AHY juga mengingatkan bahwa usia muda bukanlah halangan untuk anak muda turut serta dalam memajukan bangsa dan negara. Tampak kalau AHY memang tulus ingin memajukan negara ini dengan menggalang kekuatan dari anak muda, khususnya mahasiswa.

Kita tidak bisa mengatakannya sebagai pepesan kosong belaka. Biasanya pepesan kosong hanya keluar seenaknya saja. Ketika ditanya langkahnya untuk mencapai tersebut, malah planga-plongo. AHY jelas memaparkannya dalam gagasan yang ia tawarkan tersebut.

Kecerdasan dan visi yang ada dalam sosok AHY tentu tak dipertanyakan lagi. Segenap prestasi di bidang militer dan akademik telah ia rengkuh. Ia tak hanya bermodal fisik yang ideal, namun dibekali pemikiran, visi, dan strategi yang matang.

Kehadiran AHY telah menepis anggapan bahwa Indonesia saat ini tengah krisis anak muda potensial. Seiring berjalannya waktu, AHY mampu bermetamorfosis menjadi lebih baik dengan semua modal yang ia miliki.

Sekian

(Irwan Siswanto/kompasiana/dik)