
Aspirasi para peserta Kongres ke-V Partai Demokrat (PD) untuk mengusung Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Ketua Umum periode 2020-2025 dinilai wajar dan rasional. Sebab, munculnya nama AHY sebagai pemimpin baru PD dinilai memberikan dampak positif bagi partai ini secara eksternal dan internal.
Secara eksternal, popularitas dan elektabilitas AHY yang tinggi diprediksi bakal mengerek elektabilitas PD pada Pemilu mendatang. Sedangkan secara internal, AHY dianggap mampu menjadi solidarity maker bagi kader-kader partai.
Hal tersebut dikatakan Jemmy Setiawan, Ketua DPP Partai Demokrat Bidang Pemberantasan Korupsi.
“AHY merupakan politisi PD yang saat ini paling populer dengan daya saing elektoral terkinclong. Dalam beberapa survei yang dirilis beberapa lembaga, nama AHY secara konsisten menduduki peringkat empat besar tokoh dengan elektabilitas tertinggi untuk Pilpres 2024,” katanya.
Dalam survei yang dirilis MEDIAN pada Februari lalu, misalnya, elektabilitas AHY berada pada angka 8,3%, di bawah Prabowo, Sandiaga, dan Anies Baswedan.
“Naiknya AHY ke posisi Ketua Umum tentu akan semakin meningkatkan popularitas dan elektabilitas beliau, yang ujungnya berdampak carry over pada elektabilitas PD. Di tengah munculnya wacana dari parpol-parpol penguasa untuk menaikkan parliamentary treshold jadi 7 persen, tampilnya AHY ke pucuk pimpinan PD menjadi sangat relevan,” lanjutnya.
Di luar soal dampak elektabilitas itu, Jemmy percaya bahwa AHY mampu meneruskan tradisi keluarga Yudhoyono sebagai pengayom dan solidarity maker bagi kader-kader PD.
“Harus diakui, keluarga Yudhoyono tidak hanya menjadi pemimpin politik kader-kader PD. Secara kutural, kami memiliki hubungan yang sangat dekat. Kalau ada masalah pribadi pun, Bapak SBY dan almarhumah Ibu Ani adalah tempat kami mohon saran dan pertimbangan,” kata Jemmy.
Ia percaya, AHY yang dikenal memiliki kepribadian yang hangat dan santun itu dapat menjalankan peran yang sebelumnya diemban oleh ayah dan ibunya.
(dik)