Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mendampingi Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada peringatan HUT Partai Demokrat ke 16 jatuh dan HUT ke-68 SBY di Puri Cikeas, Kab Bogor, Jabar, Sabtu, 9 September 2017. (twitter/@hincapandjaitan)

Oleh: Sanusi*)

Presiden Prancis Emanuel Macron merupakan salah satu presiden di dunia yang cukup fenomenal. Mengapa fenomenal? Macron adalah presiden Prancis termuda setelah Napoleon Bonaparte. Saat terpilih sebagai Presiden Prancis di putaran kedua usia Macron 39 tahun. Sementara rivalnya Le Pen berusia 48 tahun.

Macron terpilih sebagai presiden lewat jalur independen. Padahal sebelumnya laki-laki plamboyan ini adalah politisi Partai Sosialis dari tahun 2006 sampai 2009. Tahun 2009 Macron undur diri dari partai dan mulai dikenal sebagai politisi independen. Tahun 2017 Macron mencalonkan diri sebagai calon presiden lewat jalur Independen dengan mengusung jargon “En Marche” artinya “Teruskan”, dan menang. Jadilah Macron, presiden salah satu negara maju, di usia muda, 39 tahun.

Presiden Indonesia pertama Soekarno juga tercatat sebagai politisi yang menjadi presiden di usia muda. Umurnya baru 44 tahun saat jadi Presiden Republik Indonesia. Sejak muda, Soekarno telah memilih politik sebagai jalan hidupnya. HOS Tjokroaminoto adalah guru politik Soekarno.

Umur 26 tahun Ir. Soekarno bersama Dr. Tjipto Mangunkusumo mendirikan Partai Nasional Indonesia. Soekarno didaulat menjadi Ketua PNI. Sejak itu politik dipilihnya sebagai jalan hidup dan lapangan perjuangan kemerdekaan Indonesia bersama tokoh-tokoh pergerakan nasional yang lain, seperti Syahrir, Tan Malaka dan Hatta.

Di Indonesia, sekarang ada anak muda yang sedang menjadi perhatian publik. Gagah dan berwibawa serta cakap. Tidak berlebihan jika disebut cakap. Kariernya cemerlang. Predikat sebagai terbaik selalu disandangnya sejak di SMA Taruna Nusantara hingga Akademi Militer. Begitu juga potensi akademiknya, selalu jadi yang terbaik.

Anak muda itu adalah Mayor Inf (purn) Agus Harimurti Yudhoyono, M.Sc., M.P.A., M.A., akrab disapa AHY. Lulusan terbaik SMA Taruna Nusantara dan meraih medali Garuda Trisakti Tarunatama Emas. Di Akademi Militer, AHY mengulang prestasinya sebagai taruna lulusan terbaik dan menerima medali Adhi Makayasa tahun 2000. AHY meraih gelar Master Of Science In Strategic Studies dari Rajaratnam School of International Studies, Nanyang Technological University, Singapore. Gelar master lainnya diraih AHY dari Harvard University, Amerika Serikat.

Sanusi (dokpri)

Terlahir sebagai anak prajurit di Bandung, AHY tidak berbeda dengan anak prajurit lainnya. Tinggal di kompleks tentara, makan nasi beras jatah warga komplek. Sebutan anak tangsi atau anak kolong melekat pada semua anak tentara, tidak terkecuali AHY, seperti yang diakuinya. AHY kecil juga kerap hidup berpindah-pindah mengikuti tugas ayahnya, Susilo Bambang Yudhoyono.

Menengok ke belakang, dalam beberapa hal perjalanan karir politik AHY ada kesamaan dengan Presiden Prancis Emanuel Macron. Semula Macron adalah politisi Partai Sosialis kemudian berubah menjadi politisi independen. Sementara AHY, adalah prajurit dengan karier cemerlang yang kemudian memilih politik sebagai lapangan pengabdian setelah dicalonkan 4 (empat) partai politik pada Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu.

AHY mungkin sedang merintis jalan baru politik gagasan. Idenya tentang Indonesia Emas 2045 berhasil mencuri perhatian. AHY berkeliling Indonesia memenuhi undangan berbagai pihak, termasuk perguruan tinggi menyampaikan pokok-pokok pikirannya, Indonesia Emas 2045. Gagasannya orisinil dan genuine. Saya sendiri tertarik dengan gagasan AHY tentang Penguatan Pertahanan Keaman dan Global Brand pada paparan AHY tentang Indonesia Emas 2045.

9 September 2017 tepat 16 Tahun umur Partai Demokrat. Jika manusia, ini umur anak remaja, anak muda. Tidak salah kalau pada pidatonya di hadapan seribuan kader Partai Demokrat saat peresmian Kantor DPD Partai Demokrat DKI Jakarta, AHY berharap Demokrat menjadi partainya anak muda.

Sebagai kader saya bersyukur Partai Demokrat telah melewati banyak ujian di usianya yang ke-16. Sebagai kader saya bangga karena Partai Demokrat mendapat kado terbaik di hari ulang tahunnya, kado terbaik itu: AHY. Kepada banyak orang saya selalu menyebut AHY sebagai The Next Indonesia Leader.

*)Wakil Ketua BPOKK DPD Partai Demokrat DKI Jakarta