Bantul, Yogyakarta: Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute (TYI) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengunjungi pengungsian warga di Balai Desa Kebonagung, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sabtu (2/12). Sebelumnya, putra Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono itu juga menyambangi warga korban terdampak badai siklon tropis Cempaka di sejumlah tempat. Yakni, Pacitan, Wonogiri, dan Gunungkidul.
“Yang penting adalah kebersamaan. Saya memberikan semangat untuk korban terdampak agar terus semangat berjuang ke kondisi yang baik,” kata AHY saat di Balai Desa Kebonagung.
Siklon tropis Cempaka yang terjadi mengakibatkan korban jiwa maupun infrastruktur yang rusak. Aktivitas masyarakat pun terganggu. Di Tirtomulyo, Kabupaten Wonogiri misalnya, setidaknya ada 1.100 orang yang mengungsi.
“Di Gunungkidul ada satu titik jembatan hancur. Padahal itu satu-satunya akses warga sekitar 400 orang, 95 KK (kepala keluarga). Tidak bisa sekolah, tidak bisa beraktivitas seperti biasa,” ucap AHY.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul Dwi Daryanto menambahkan, para pengungsi mulai kembali ke rumahnya masing-masing sejak Jumat (1/12) kemarin. “Sudah kembali, bangkit dan berbenah,” tukas Dwi.
Kerugian material di Bantul akibat siklon tropis Cempaka mencapai Rp 5 miliar. Namun itu belum termasuk kerusakan infrastruktur, seperti jembatan rusak. “Kalau dengan infrastruktur bisa lebih dari Rp 50 miliar. Jadi akan didata dulu dan dievaluasi,” terang Dwi.
Tahap evaluasi akan dilakukan setelah status tanggap darurat selesai, yaitu pada 12 Desember. Selama masih diperlukan statusnya, maka akan diperpanjang lagi selama seminggu untuk melakukan perbaikan.
“Jika belum selesai akan diperpanjang lagi seminggu menjadi status transisi pemulihan,” pungkas Dwi.
(pojoksatu/dik)