Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berkumpul bersama anak-anak muda dalam kegiatan bertajuk “Ngobrol Santai Bareng AHY” di Cafe Fifo, Ciputat, Tangerang Selatan, Selasa (24/4) malam. (Foto: Kogasma)

Tangerang Selatan, Banten: Di penghujung lawatannya selama dua hari di Provinsi Banten, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kembali berkumpul bersama anak-anak muda. Dihadiri para mahasiswa dari berbagai universitas di Tangerang Selatan, AHY duduk, mendengarkan, dan mencatat aspirasi generasi milenial dalam kegiatan bertajuk “Ngobrol Santai Bareng AHY” di Cafe Fifo, Ciputat, Tangerang Selatan, Selasa (24/4) malam.

Fajar, mahasiswa jurusan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, langsung menggunakan kesempatan ini untuk menyampaikan betapa masih minimnya ruang bagi anak muda untuk terjun ke politik, padahal anak muda belakangan selalu dijadikan target politik.

“Hari ini politik anak muda semakin abstrak dan semakin tidak memiliki tempat untuk ikut terjun langsung dalam dunia perpolitikan Indonesia. Anak muda hari ini hanya dibiarkan jadi penonton pasif dan sulit menjadi pemain aktif dan belum berbicara tentang gagasan dan program yang berpihak terhadap anak muda,” tutur Fajar kepada AHY.

“Saya ingin bertanya kepada Mas. Jika kami memang punya kesempatan, maka di mana ruang anak muda untuk ikut berpartisipasi? Karena perlu saya tegaskan, anak muda butuh substansi dan isi,” tanya Fajar.

Menanggapi pertanyaan Fajri ini, AHY setuju dan mengajak anak muda terlibat dalam proses politik. “Dalam setiap perjumpaan saya dengan anak muda, saya selalu menyampaikan ayo kita bareng-bareng terlibat dalam proses demokrasi di Indonesia. Jangan cuma bisa menggerutu soal politik, soal pemimpin, tapi diam saja. Masuk politik nggak juga, ke TPS nggak juga,” ujar AHY.

“Ayo kita anak-anak muda ketika ingin terjadi perubahan, awali dari diri kita sendiri. Tidak semua harus terjun langsung jadi anggota parpol. Yang saya maksudkan aktif berpartispasi dalam politik adalah suarakan gagasan kita, ide kita,” ajak AHY kepada para pemuda.

“Sekarang banyak caranya. Gunakan media sosial dengan baik dan bijak, gunakan kemampuan menulis, gunakan kesempatan berdiskusi di warung-warung kopi dengan komunitas-komunitas dan organisasi kepemudaan. Gunakan suara kita karena kita ingin proses demokrasi di Indonesia benar-benar melahirkan gagasan-gagasan terbaik dan pemimpin-pemimpin terbaik untuk Indonesia. Itu yang paling tidak bisa kita lakukan di awal,” terangnya.

Setibanya di Cafe Fifo, AHY yang didampingi istri Annisa Pohan disambut dengan persembahan bakat-bakat menyanyi para pemuda Tangsel. Lagu “Pergi Pagi Pulang Pagi” yang sering dinyanyikan AHY pun dilantunkan untuk Komandan Kogasma Partai Demokrat tersebut bersama sang istri. Seisi ruangan pun ikut berdendang dan bertepuk tangan bersama menambah  suasana akrab malam itu.

Sebelum meninggalkan tempat, AHY pun menyempatkan untuk menyapa dan berfoto bersama para muda-mudi yang berebutan ingin dekat dengannya.

Selama dua hari sejak tanggal 23 April, AHY berkeliling provinsi Banten dalam kegiatan #AHYSabaBanten. AHY terus bertemu dan menyapa masyarakat yang ada di 7 kabupaten/kota se-Banten untuk bersilaturahmi, mendengarkan, dan mencatat aspirasi mereka.

(bcr/csa/rilis/dik)