Dankogasma Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menaburkan bunga saat nyekar ke makam kakek tercintanya, Letnan Jenderal TNI Purn. Sarwo Edhie Wibowo, di Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Minggu (15/4) siang. (twitter/@SeputarAHY)

Purworejo, Jawa Tengah: Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) nyekar ke makam kakek tercintanya, Letnan Jenderal TNI Purn. Sarwo Edhie Wibowo, di Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Minggu (15/4) siang. Suasana tenang dan khusuk. AHY duduk di pendopo makam, melantunkan doa dan menaburkan bunga di batu nisannya.

“Hari ini kita Alhamdulillah bisa nyekar kakek kami. Jenderal Sarwo Edhie ini milik bangsa Indonesia, milik kita semuanya, bukan hanya milik keluarga. Kita tentu perlu mengenang jasa-jasa beliau, baik itu masa-masa kemerdekaan maupun dalam menyelamatkan NKRI dan Pancasila dari rongrongan komunis masa itu. Akhirnya kita anak cucunya, generasi-generasi selanjutnya, dapat merasakan dan menghirup kemerdekaan, sekaligus juga terus bersatu dalam sebuah semangat Indonesia berasaskan Pancasila yang mengayomi seluruh rakyatnya,” AHY menyampaikan.

AHY menegaskan, patutlah kita terus mengenang jasa-jasa baik dan perjuangan Sarwo Edhie.

“Kita sebagai generasi penerus dapat pula mewarisi nilai-nilai perjuangan beliau. Pak Sarwo Edhie ini adalah seseorang yang memiliki sifat yang ksatria, lurus dalam perjuangan, selalu menyebarkan kebenaran dan keadilan,” AHY menambahkan.

Bagi AHY, Sarwo Edhie adalah sosok yang menginspirasi.

“Dia tidak selalu menganggap bahwa perjuangan itu harus disamakan dengan jabatan, tetapi beliau selalu mengajarkan kepada kami untuk terus berbuat yang terbaik tanpa pamrih. Berjalan di atas keadilan dan kebenaran karena kita tentunya ingin terus menjadi patriot-patriot bangsa tanpa harus mendaptkan tanda jasa,” ujar AHY.

Sarwo Edhie Wobowo pernah menjabat sebagai Komandan Resimen Komando Angkatan Darat atau RPKAD (sekarang Kopassus) di tahun 1965 dan Gubernur Akademi Militer di tahun 1970. Meskipun AHY saat ini terjun dalam dunia politik, namun jiwa, tujuan, dan pengabdian keduanya tetap sama, yakni untuk melindungi dan menjaga keutuhan NKRI.

Bersama beberapa sanak keluarganya, AHY juga menyempatkan diri untuk nyekar ke makam kakek dan nenek buyutnya, ayahanda Sarwo Edhie, R Kartowilogo dan ibundanya R.A Sutini Kartowilogo.

Sebelum nyekar, Komandan Komando Satuan Tugas Partai Demokrat ini bersilaturahmi dengan tokoh agama, santri dan santriwati di Pondok Pesantren Al-Anwar, Desa Maron, Kecamatan Loanu, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Di ponpes ini AHY memotivasi ratusan santri dan santriwati.

“Mimpi saya adalah membahagiakan orang tua dan membawa baik nama bangsa,” jawab Tantri Wulandari (16) yang tersipu malu saat ditanya AHY apa mimpi besarnya.

“Jangan pernah berhenti belajar,” pesan AHY, “Yakinlah kita pasti akan belajar dari kehidupan. Saya hanya ingin motivasi adik-adik sekalian bahwa Indonesia adalah negara yang besar.”

Negara kita, AHY menguraikan, adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Kalau kita mau berusaha, alam kita ini sangat baik. Tuhan menganugerahkan Indonesia yang begitu kaya, apalagi apa yang ada di dalam kandungan buminya, mineral, minyak dan lain sebagainya. Kandungan lautnya luar biasa… hutan, perkebunan, pertanian. Tidak semua negara punya lahan-lahan seperti Indonesia.

AHY mengajak para santri dan santriwati untuk sadar akan kekayaan tersebut, sehingga ke depan, mereka dapat membangun dan mengelola potensi yang dimiliki Indonesia.

Turut hadir dalam silaturahmi ini antara lain, pimpinan Ponpes Al-Anwar K.H. Muhammad Rofiq Ahmad, Pimpinan Ponpes Nuril Anwar K.H. Mahfud Hamid, Pimpinan Ponpes An-Nur K.H. Mahfud Hamid, Bupati Kabupaten Purworejo Agus Bastian, Bendahara Umum Partai Demokrat Indrawati Sukadis dan Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Purworejo Yophy Prabowo.

(adw/csa/rilis)