Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memberikan paparannya pada acara talkshow bertajuk “Menata Generasi Muda Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045, Bersama Tokoh Muda Inspirasi Bangsa” di DBL Arena Surabaya, Jumat (16/6/2017). (twitter/Rumah_Politik)

Surabaya:  Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memberikan paparannya pada acara talkshow bertajuk “Menata Generasi Muda Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045, Bersama Tokoh Muda Inspirasi Bangsa” di DBL Arena Surabaya, Jumat (16/6/2017).

Satu di antara poin paparan tersebut adalah peran pemuda dalam mewujudkan Indonesia Emas di 2045.

Pada awal penjelasannya di depan ribuan mahasiswa yang memadati acara tersebut, AHY terlebih dahulu melemparkan pertanyaan kepada mahasiswa terkait alasan pemilihan tahun 2045 sebagai puncak keemasan Indonesia nantinya.

Seorang mahasiswa dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menjawab bahwa istilah Indonesia Emas didasarkan pada usia kemerdekaan Indonesia. Yang mana, pada tahun tersebut, kemerdekaan Indonesia tepat berusia 100 tahun.

Seorang mahasiswa lain mengatakan bahwa pada tahun tersebut, jumlah penduduk di usia produktif berjumlah 70 persen dari total penduduk di Indonesia. Sehingga, apabila mampu diberdayakan, potensi ini dapat mengoptimalkan pembangunan secara nasional.

AHY membenarkan kedua pendapat tersebut. Secara spesifik, putra sulung Presiden keenam RI (Susilo Bambang Yudhoyono) ini mengatakan bahwa pada tahun tersebut, penduduk yang saat ini berusia remaja, akan matang dan siap untuk memimpin di segala bidang.

“Misalnya saja, bagi kalian yang saat ini berusia 19 tahun. Pada tahun 2045, atau 28 tahun lagi, usia kalian akan genap 47 tahun. Inilah usia keemasan bagi kalian,” ujar AHY di depan mahasiswa.

“Di saat itulah usia adik-adik dalam kondisi matang. Sehingga berpotensi untuk menjadi pemimpin di dalam berbagai profesi maupun bidang. Adik-adik dalam usia yang luar biasa. Bukan tidak mungkin, apabila dioptimalkan, Indonesia mendapat yang terbaik,” lanjutnya.

Namun, untuk mewujudkan hal tersebut, AHY memberikan tiga syarat yang harus dipenuhi oleh pemuda.

Pertama, pemuda harus memiliki kecerdasan intelektual dan rasa ingin tahu yang tinggi. Menurut pria pemilik gelar Master of Science in Strategic in Strategic Studies ini, bukan hanya dalam akademik, rasa ingin tahu tersebut juga diwujudkan dalam kehidupan bernegara.

Kedua, mantan calon gubernur DKI Jakarta ini juga menyebutkan tugas kedua yang harus dipenuhi pemuda adalah pantang menyerah dan rela berkorban.

Menurut penerima penghargaan Adhi Makayasa di TNI AD ini, sikap pantang menyerah tersebut diwujudkan dengan iklas menerima segala hasil dan mau untuk mencobanya kembali.

“Ada pepatah, menang tidak terbang, kalah tidak patah,” ucap suami dari Anisa Pohan ini.

Terakhir, AHY juga mengajak para mahasiswa untuk mau berorganisasi. Tujuannya adalah untuk melatih jiwa kepemimpinan dan manajerial. “Sikap kepemimpinan, dibutuhkan oleh seseorang yang mau maju,” jelasnya.

Pemilik pangkat Mayor Infanteri (Purnawirawan) ini optimis, apabila hal tersebut bisa dilakukan, target Indonesia Emas bisa tercapai.

“Bahkan, apabila kita mau memulainya dari sekarang dan konsisten untuk terus melakukannya, bukan tidak mungkin akan bisa direalisasikan lebih cepat,” pria 38 tahun ini memungkasi.

(surya/dik)