Jakarta: Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menerima mandat pemenangan Pemilu dari DPP-PD yang dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono(SBY). Meski menganggap mandat itu berat, AHY siap menjalankannya dengan sepenuh hati dan sekuat tenaga.
“Ini adalah sebuah mandat yang berat tapi insya Allah mulia, yang akan saya emban dengan sepenuh hati dan sekuat tenaga,” kata AHY saat jumpa pers di kantor DPP-PD, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Sabtu (2/3/2019).
Menurut AHY, seharusnya pemenangan pemilu dipimpin langsung SBY melalui berbagai taktik dan strategi kampanye. Namun SBY harus absen untuk saat ini karena harus menemani istrinya, Ani Yudhoyono, yang tengah menjalani perawatan di Singapura untuk mengobati sakit kankernya.
“Namun tentu dengan absennya beliau harus ada yang menggantikan posisi dan peran beliau sebagai ketua pemenangan pemilu,” jelas AHY.
Dalam pemenangan Pemilu, AHY mengaku didampingi Ketua DPD Demokrat Jawa Timur Soekarwo dan Ketua DPD Demokrat DKI Nachrowi Ramli. Soekarwo atau Pakde Karwo akan menempati wilayah timur untuk pemenangan pemilu. Sedangkan Nachrowi akan bertanggung jawab memenangkan pemilu di wilayah barat.
“Beliau berdua tentunya akan secara intensif akan berkoordinasi dengan saya untuk bisa konsolidasi di berbagai daerah. Untuk urusan kepartaian, sekjen kami akan aktif meyakinkan struktur Demokrat sampai tingkat bawah secara administrasi maupun lainnya bisa berjalan dengan baik,” kata dia.
Pada Pemilu 2019, AHY mengatakan telah menargetkan raihan suara 10 persen untuk lolos parliamentary threshold, seperti Pileg 2014. Tapi ia berharap PD bisa meraup suara lebih dari 10 persen pada pileg mendatang.
“Kami punya target yang perlu kami capai. Best mark-nya adalah hasil Pemilu 2014 yang lalu sebagai bandingan ketika kami mendapatkan angka di atas 10 persen. Harapan kami, Pemilu 2019 ini bisa kembali, paling tidak meraih angka yang sama dan syukur-syukur ini adalah ikhtiar dan kerja keras kami untuk mencapai hasil yang lebih tinggi lagi,” tutur mantan perwira TNI AD itu.
AHY juga menyatakan sudah memetakan caleg yang berpotensi menang di dapil masing-masing. Demokrat mengkategorikan 3 dapil, yaitu aman, rawan, dan potensial. Namun AHY enggan menyebutkan dapil yang menjadi kategori tersebut.
“Kami kategorikan menjadi 3, ada yang dikategorikan aman, kalau sudah mendapatkan kursi kalau di survei begitu. Tapi ada juga yang masih rawan, artinya masih bisa dapat tapi juga bisa hilang ketika tidak bekerja secara maksimal. Tapi juga tentu ada daerah-daerah potensial dengan ekstra, maka yang tadinya dua kursi bisa menjadi 3 kursi, itu adalah ikhtiar kami,” jelas AHY.
(detik/dik)