Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute (TYI) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat mengunjungi Museum Tsunami Aceh, Senin (13/11) siang. AHY sangat terharu saat melihat miniatur serta puing-puing sisa bencana alam tsunami yang melanda Aceh. (Foto: TheYudhoyonoInstitute)

Banda Aceh: Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute (TYI) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sempat meneteskan air mata saat  mengunjungi Museum Tsunami Aceh, Senin (13/11) siang.

Awalnya, setelah memberikan kuliah umum dan meninjau langsung kegiatan donor darah mahasiswa di Universitas Syiah Kuala, AHY langsung menuju Museum Tsunami Aceh.

Di halaman depan museum, di bawah terik matahari, AHY bersama Kepala Museum Tsunami Aceh, Almuniza, menanam pohon Seulanga disaksikan para pengunjung, beberapa mahasiswa Universitas Syiah Kuala, serta awak media yang hadir mengabadikan momen tersebut.

Selain bagian dari program AHY Foundation, aksi tanam pohon ini juga merupakan bagian dari 13.000 pohon yang ditanam di jalur evakuasi. Sejak Oktober 2017, sudah 5.000 pohon yang ditanam dan akan berakhir tanggal 26 Desember 2017 mendatang. Kegiatan tanam pohon ini juga dilakukan dalam rangka memperingati 13 tahun tsunami Aceh.

Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute (TYI) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan para tokoh serta pemimpin Aceh berdoa bersama saat mengunjungi Museum Tsunami Aceh, Senin (13/11) siang. Mereka sangat terharu saat mengenang bencana alam tsunami yang melanda Aceh. (Foto: TheYudhoyonoInstitute)

Dipandu oleh guide museum, AHY diikuti para pengunjung museum tampak khusuk memasuki museum Tsunami Aceh. Suasana museum yang haru dan menegangkan menggambarkan situasi kejadian yang menimpa bumi Serambi Mekkah 12 tahun yang lalu.

AHY kemudian singgah ke Ruang Sumur Doa yang berisikan 3500 lebih nama dari total korban jiwa yang mencapai lebih dari 200.000 jiwa pada tahun 2004 silam. Di ruang sumur doa, bersama antara lain Kepala Museum Tsunami Aceh Almuniza, Walikota Aceh Aminullah Usman, istri Wakil Gubernur Dyah Erti Idawati, Anggota DPR RI Tengku Riefky dan Muslim, serta beberapa anggota DPRA memanjatkan doa bagi para korban tsunami Aceh.

Memasuki Ruang Pamer Tsunami, AHY berkeliling melihat satu per satu miniatur serta puing-puing sisa bencana alam tsunami tersebut, sampai pada miniatur kapal PLTD seberat 6000 ton yang terseret sejauh 5 km dari laut dan menyasar perumahan warga saat tsunami melanda Aceh.

Mendengarkan penjelasan guide mengenai kronologi kapal PLTD tersebut, AHY pun sempat meneteskan air mata dan sejenak memerhatikan miniatur kapal PLTD itu.

(riuakepri.com/dik)