Pandeglang: Anggota termuda Fraksi Partai Demokrat DPR-RI asal Pandeglang Rizki Natakusumah mengecam upaya pembunuhan Menkopolhukam Wiranto di Menes, Pandeglang, Kamis (10/10/2019).
Anggota legislatif berusia 24 tahun ini meminta penegak hukum untuk mengusut tuntas kejadian ini.
‘’Saya sangat mengecam dan menyesalkan kejadian yang terjadi kepada pak Wiranto tadi pagi. Pihak aparat harus segera mengusut tuntas dan mengungkap siapa aktor intelektual kejadian tersebut,” ujar Rizki dalam keterangan tertulis.
Rizki yang juga anak kedua Bupati Pandeglang ini, meminta kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi atas berbagai spekulasi analisa yang beredar.
“Kita semua harus tetap tenang, harus berpikiran jernih dan tidak terpancing emosi dengan berbagai spekulasi yang beredar terutama di grup-grup whatsap dan sosial media. Mari kita percayakan ini kepada para penegak hukum. Banten adalah daerah yang religius,” kata Rizki
“Kita percaya, bahwa agama harus menjadi penguat persatuan dam kebersamaan. Tidak ada ajaran agama, terutama di Islam yang mengajarkan praktik kekerasan untuk menunjukkan perbedaan pandangan. Justru dengan agama, harusnya mampu menyebarkan kedamaian,’’ tutur Rizki.
Rizki berharap, semua pihak dapat bahu membahu menciptakan kedamaian dan kondusivitas di Banten.
‘’Saya percaya Pemerintah daerah, tokoh dan masyarakat Banten, Pandeglang khususnya selalu ingin menjaga kawasan ini hidup damai. Jangan menghabiskan energi dengan tindakan-tindakan yang merugikan diri sendiri dan masyarakat,’’ pungkas Rizki.
Sebelumnya Biro Kumsidhal (Hukum, Persidangan, dan Hubungan Kelembagaan) Kemenko Polhukam menjelaskan bahwa Wiranto ke Pandeglang, Banten hari ini dalam rangka peresmian gedung kuliah Universitas Mathla’ul Anwar (Unma) di Pandeglang, Banten sekitar pukul 09.00 WIB.
Setelah melakukan peresmian dan berdialog dengan pihak kampus serta mahasiswa di sana, pukul 11.30 Wiranto menuju ke Alun-alun Kecamatan Menes, Pandeglang untuk kembali ke Jakarta menggunakan helikopter.
Namun pada pukul 11.50 WIB Wiranto yang telah sampai di alun-alun dan turun dari mobil tiba-tiba diserang orang tak dikenal menggunakan senjata tajam mengenai perutnya.
Penyerangan itu juga diketahui melukai Kapolsek Menes Kompol Dariyanto dan seseorang bernama Fuad.
(Tribunnews/dik)