Menyenangkan rasanya menghabiskan waktu siang hari saat berpuasa Ramadan di daerah perbukitan. Menikmati sejuknya udara dan hijaunya hamparan perkebunan teh. Hal inilah yang dilakukan Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) dalam kegiatan Safari Ramadan sekaligus resesnya di Kebun Teh Jamus, Desa Girikerto, Ngawi, Jawa Timur (20/4/22).
Perjalanannya dimulai dengan mengunjungi pabrik Teh Jamus. Ibas melihat langsung proses pembuatan teh. Ia bahkan mencoba beberapa tahapan produksi menggunakan mesin pabrik.
“Ternyata memproduksi teh itu memerlukan proses yang rumit dan waktu cukup lama. Dimulai dari pemetikan daun teh, pelayuan, pememaran, oksidasi, pengolahan, penguningan, pembentukan, pengeringan, hingga pemeliharaan,” kata Ibas.
“Sehingga butuh ketelatenan dan ketekunan yang lebih. Saya salut dengan Bapak-Ibu sekalian atas kerja kerasnya setiap hari, demi menciptakan teh kualitas terbaik. Apresiasi dan dukungan saya untuk pabrik Teh Jamus ini semoga terus berkembang dan bisa dikenal lebih luas lagi,” imbuhnya.
Selain prosesnya yang panjang, menurut Ibas banyaknya khasiat dari teh hijau juga menjadi daya tarik tersendiri. “Seperti yang kita tahu, teh hijau memliki banyak manfaat. Sebagai antioksidan, membantu mengurangi risiko tekanan darah tinggi, meningkatkan konsentrasi, dan lainnya. Akhirnya, pabrik teh yang panjenengan sedoyo kelola meniko akan memberikan banyak manfaat, termasuk menyerap tenaga kerja,” terangnya.
Usai dari pabrik, Ibas mengelilingi Agro Wisata Jamus dengan mobil jeep dan melihat mata air sumber lanang. Mata air tersebut digunakan sebagai pembangkit listrik tenaga mikro hidro kawasan Jamus. Selain itu, konon katanya sumber mata air ini diyakini bisa menyembuhkan berbagai penyakit, seperti asam urat, pegal linu, bahkan stroke dan meningkatkan energi.
Ibas kemudian melanjutkan perjalanan ke perkebunan. Rupanya, perkebunan Teh Jamus ini merupakan peninggalan zaman kolonial Belanda yang sekarang dikelola oleh PT Candi Loka.
Di kebun, Ibas bertemu dengan petani pemetik daun teh. Tanpa rasa sungkan, ia ikut serta memetik bersama para pekerja. Gerimis yang mulai berjatuhan tidak menyurutkan semangat Ibas dan para petani.
“Monggo Buk, tak temenin. Masih pada semangat tho walau puasa dan sedikit gerimis gini?” kata Ibas sambil memulai proses pemetikan yang langsung disambut riuh bahagia para petani. “Wah, jos tenan (sekali) Mas Ibas kuwi! Masih semangat dong! Dan makin semangat karena ditemenin Mas Edhie Baskoro,” sahut mereka kompak.
Kedatangan Ibas di kawasan Kebun Teh Jamus ini mendapat sambutan hangat dari seluruh masyarakat. Baik dari karyawan di dalam pabrik, para petani di kebun, maupun warga sekitar.
Dalam kunjungannya, Ibas juga membagikan sejumlah paket sembako sebagai bentuk kepeduliannya kepada para pekerja dan warga di sekitar Kebun Teh Jamus. Sembako dibagikan untuk 50 pekerja pabrik, 50 pekebun, dan 150 masyarakat sekitar, guna meringankan beban akibat harga sembako yang terus melonjak.
“Saya paham akhir-akhir ini kita mendapatkan banyak cobaan dari hasil beberapa harga sembako yang naik. Untuk itu, semoga sembako ini meringankan beban Bapak-Ibu semuanya. Mohon dipergunakan dengan baik nggih. Yang terpenting harus tetap semangat bertahan hidup, semangat bekerja dan produktif, baik yang ada di pabrik, di kebun, di tempat-tempat wisata. Insya Allah kita bisa menjadi masyarakat yang lebih maju,” ujar Ibas.
Tidak hanya itu, ia juga memberikan peralatan kebersihan dan keamanan untuk kegiatan operasional di perkebunan teh. Momen bulan Ramadan benar-benar dimanfaatkan Ibas untuk terus berbagi dan menolong sesama.
Sukidi selaku mandor pengolahan teh merasa bangga dan bahagia ada anggota dewan yang berkenan datang ke Kebun Teh Jamus. “Dengan kondisi lokasi kami yang jauh dari perkotaan, kami sangat bangga kedatangan Mas Ibas. Semoga kedepannya Mas Ibas bisa terus memperhatikan perusahaan-perusahaan kecil seperti yang ada di desa kami, sehingga bisa membantu kami rakyat kecil,” ucap Sukidi.
Sri yang sudah 20 tahun menjadi pemetik di Kebun Teh Jamus juga mengungkapkan rasa terima kasihnya. “Terima kasih Mas Ibas sudah mau datang kemari, membagikan sembako dan beberapa perlengkapan yang kami butuhkan. Pandemi membuat perusahaan kebun teh ini sangat minim pendapatan. Di satu sisi tidak ada pengurangan karyawan karena kasihan juga, tapi di sisi lain kesejahteraan karyawan jadi berkurang. Sembako ini sangat kami butuhkan, sekali lagi maturnuwun ya Mas,” tutur Sri.
Kemudian, Faida salah satu warga penerima bantuan juga mengucapkan terima kasih atas bantuan sembako yang diberikan Ibas. “Terima kasih dari kami semua untuk Mas Ibas. Semoga jadi pahala untuk Mas ya. Semua yang diberikan sangat bermanfaat untuk kami yang mengalami kesulitan akibat pandemi dan harga-harga yang pada naik di pasar,” ungkap Faida.(***)