Ketua Umum Partai Demokrat Prof Dr Susilo Bambang Yudhoyono, didampingi Ibu Ani Yudhoyono, serta Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Dr Hinca Pandjaitan memimpin “Rapat Persiapan Rakernas Partai Demokrat, Kota Mataram, NTB”. Rapat digelar di Auditorium DPP-PD, Wisma Proklamasi 41, Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa malam (18/4/2017). (Foto: MCPD/Iwan K)

Oleh: Ferdinand Hutahaean*)

Malam telah melebarkan sayap hitamnya. Alam pun merenggut cahaya matahari dan mengirimkan gerimis yang merintik membasahi pelataran Kantor DPP PARTAI DEMOKRAT di Wisma Proklamasi Jakarta Pusat. Diantara temaram warna cahaya yang dikirimkan lampu taman di bawah pohon yang membagikan rasa teduh ketika Mentari menghangatkan kulit Bumi, Ketua Umum Partai Demokrat Prof. Susilo Bambang Yudhoyono bersama Ibu Ani hadir malam ini 18 April 2017 memimpin Rapat Pengurus Harian untuk memastikan bahwa langkah kaki Partai Demokrat terus berlari menuju Indonesia Emas.

“Orang bijak menyatakan, perencanaan yang matang adalah setengah dari kemenangan.”

Begitulah Ketua Umum SBY mengawali arahannya malam ini di hadapan jajaran pengurus harian DPP Partai Demokrat. Sebuah perencanaan yang matang tentu akan lebih menjanjikan hasil yang lebih baik, maka seluruh kader partai harus bergandeng tangan dan bersama-sama menghidupkan mesin partai guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan yaitu kemenangan menuju Indonesia Emas.

“Some times we learn, kita harus belajar dari kekalahan, karena belajar akan terus membuat kita tawakal, tegar dan tidak putus asa serta maju kedepan meraih sukses yang lebih besar.” demikian SBY melanjutkan pesan-pesan dan arahannya. “Ketika kita di uji, kita telah lulus karena hingga hari ini gema pilkada Jakarta dan dampak pilkada Jakarta ternyata berbuah baik dan positif kepada partai. Rencana Tuhan jauh lebih baik, rencana Tuhan selalu pasti benar dan lebih benar.” Demikian SBY melanjutkan pesan politiknya kepada seluruh kader Demokrat dihadapan pengurus harian.

Waktu tidak lagi menyediakan ruang yang banyak bagi kita untuk berleha-leha atau bahkan jadi lengah. Hari, Minggu, Bulan dan Tahun tidak berkenan menunggu Kita untuk memberikan kelonggaran bersantai dan berleha-leha. Akan tetapi waktu telah mengirimkan pesan mengancam akan melindas kita andai Partai ini kita biarkan mesinnya tidak hidup. Waktu akan meninggalkan kita berdiam diri andai kita tidak terus berlari. Ini politik, dan politik bukanlah kompetisi untuk berdiam diri, akan tetapi kompetisi untuk berlari mengumpulkan suara, berlomba memungut yang tercecer, berlomba mengajak yang tertinggal dan berlomba membawa yang terlupakan.

Demokrat harus memastikan diri untuk semakin dekat dengan rakyat. Demokrat harus memastikan bahwa partai ini hadir sebagai solusi, semakin perduli dengan rakyat. Lantas masihkah kita harus sibuk bertanya dimana posisi kita di partai ini? Ataukah ada diantara kita yang masih memilih untuk mengeluh dan berkeluh kesah saja?

Tujuan sudah ditetapkan, kita menuju Indonesia Emas. Perahu bernama Partai Demokrat ini sudah siap berlayar, layar sudah terkembang, jangkar sudah diangkat, tambat sudah dilepas, dayung sudah siap dikayuh, perahu ini menunggu dan mengajak siapa saja yang mau mengabdi untuk menjadi motor berlayar. Tidak ada waktu berbantah lisan, tidak ada waktu membicarakan perbedaan pendapat, tapi kita punya waktu sedikit untuk mejadikan perbedaan sebagai energi untuk menjadikan warna warni partai menuju tujuan.

Begitulah pesan-pesan politik yang saya tangkap dari pengarahan Ketua Umum yang terucap maupun tidak terucap. Penting untuk berikhtiar bersama demi mencapai tujuan besar partai. Penting bagi kita semua memastikan Demokrat terus berlari, Demokrat terus berlayar dan Demokrat terus terbang  tinggi memenangkan hati rakyat untuk bersama menuju Indonesia Emas 2045.

Malam semakin terlelap dengan mimpi-mimpinya, namun Kerja Politik tidak pernah tertidur, teruslah bekerja dengan semangat yang tidak surut.

Jayalah Demokrat…!

Jakarta, 18 April 2017

*)Komunikator Partai Demokrat