Oleh: Irfan Suryanagara
Manusia dapat menjelma sebagai musang yang dapat memakan sesamanya. Manusia dilahirkan dari ledakan, bau mesin, kematian, dan aroma sejarah yang terus menerus dihisap dalam ingatan. Kemudian ia ceritakan. Namun benarkah itu semua?
Deretan kebohongan seringkali manusia gunakan untuk menempatkan sesamanya hidup dalam sebuah dongeng. Satu berita saja bisa membuat manusia terhina dan terpenjara.
Derita menjadi berita, aurat menjadi seni, kebohongan menjadi cahaya, dan fitnah menjadi bagian dari jiwa. Banyak sebagian besar manusia yang menyebarkan kebohongan hanya karena fanatisme terhadap kehidupan dunia yang begitu kejam. Lelah.
Sudah terlalu lelah masyarakat mendapatkan asupan khotbah kebohongan secara khusyuk. Ketika kebohongan dan fitnah ditanam dalam-dalam, ketika itu pula perut akan lebih berharga daripada nyawa.
Saat itu pula pemberontakan harus dihunuskan. Memberontak suarakan gerakan perubahan demi Negeri tercinta.
Dalam rangka memperingati hari World Press Freedom Day 2017, Partai Demokrat mengadakan “Deklarasi Anti Hoax dan Fitnah” bertempat di Mataram, Nusa Tenggara Barat. Deklarasi ini juga merupakan salah agenda dari Rapat Kerja Nasional Partai Demokrat yang merupakan amanat Konstitusi (AD/ART) Partai yang dilaksanakan selama 2 tahun sekali sebagai ajang konsolidasi menyeluruh secara nasional.
Acara ini mendapatkan antusiasme positif dari penduduk lokal dan menjadi sebuah even yang luar biasa karena memecahkan Rekor MURI 9709. Acara ini juga merupakan bentuk resonansi terhadap dipilihnya Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggara World Press Freedom Day pada tanggal 3 Mei silam.
Tidak hanya dipimpin oleh Susilo Bambang Yudhoyono selaku Ketua Umum Partai Demokrat, namun juga acara ini dihadiri oleh Tuan Guru Bajang selaku Gubernur Nusa Tenggara Barat dan Agus Harimurti Yudhoyono.
Deklarasi Anti Hoax dan Fitnah adalah refleksi dari komitmen Partai Demokrat untuk terus memberikan kontribusi atas penolakan terhadap penyebaran isu dan berita bohong yang sudah lama menggerogoti kehidupan pers di Indonesia.
Untuk itulah Partai Demokrat menjadi Partai yang pertama dan utama mengajak seluruh masyarakat untuk menyelenggarakn pers yang sehat, profesional, adil, dan bertanggung jawab.
Deklarasi ini akan membuat Lombok Mataram menjadi saksi bagaimana SBY dan Demokrat menyatakan perang terhadap fitnah dan hoax. Seluruh dunia menginginkan Pers Media yang bebas dari tekanan dari manapun.
Dunia menginginkan Pers yang jujur, akurat, faktual dalam memberitakan berita, menjauhi persepsi dan tidak menjadi pembentuk opini demi kepentingan politik tertentu serta tidak menjadi partisan dalam demokrasi.
*)Wakil Ketua DPRD Jabar dari Fraksi Partai Demokrat