Para Pimpinan dan Pengurus Pusat FKKGD foto bersama usai deklarasi di di Hotel Falatehan, Jakarta Selatan, Sabtu, 29 Februari 2020 siang. (MCPD/Omar Tara)

Jakarta: Usaha Kecil dan Menengah memainkan peran yang penting dalam perekonomian setiap negara, tidak terkecuali di Indonesia. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan usaha berbasis kerakyatan karena menyangkut hajat hidup orang banyak dan kini telah menjadi tulang punggung perekonomian.
UMKM telah berkontribusi sebesar 59 persen dari GDP nasional dan telah menyerap tenaga kerja sebesar 97 persen dari total angkatan kerja.

Menurut data yang ada, jumlah UMKM di Indonesia adalah yang terbesar dari total pelaku usaha, yaitu 99,99 persen atau sekitar 57 juta unit dibandingkan dengan usaha besar yang hanya berjumlah sekitar 6 ribu unit.

Saat ini, banyak pihak memiliki kepedulian yang besar terhadap pengembangan UMKM di Indonesia. Ke depan, kolaborasi pengembangan UMKM semakin diperlukan untuk meningkatkan daya saing.

Namun demikian, terlepas dari besarnya peran dan posisi strategis UMKM, sebagian besar UMKM menghadapi banyak masalah, baik yang bersifat internal maupun eksternal. Masalah internal mencakup karakter dan kapasitas kewirausahaan. Masalah karakter terkait tujuan usaha yang masih cenderung survival daripada entrepreneurial.

UMKM kita memang telah terbukti tahan krisis (resilient), namun juga cenderung stagnan skala usahanya. Sementara masalah kapasitas mencakup kapasitas dalam mengelola keuangan, pemasaran, sumber daya manusia, dan pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan efisiensi produksi.

Sementara masalah eksternal khususnya yang bersifat ketersediaan akses yang mencakup akses informasi, modal, layanan perizinan yang baik, pameran, fasilitas pelatihan, pendampingan, sampai kondisi infrastruktur.

“Atas dasar itulah, kami berkumpul, menyatukan pikiran, visi membangun satu komunitas, satu forum yang terdiri dari berbagai unsur, tentunya saat ini baru kader Partai Demokrat dari berbagai daerah tetapi tentunya ke depan terbuka untuk seluruh lapisan masyarakat Indonesia, untuk bersama-sama meningkatkan munculnya bibit-bibit baru pengusaha-pengusaha muda baru khususnya di bidang UMKM dan Industri Masyarakat Kecil, serta membantu mereka baik yang baru memulai usahanya maupun yang sedang berjalan. Mulai dari membantu ketersediaan akses informasi, layanan perizinan yang baik dan lain –lain,” jelas Freddy Jaya AS dalam sambutan pembukaannya dalam acara Deklarasi Terbuka Forum Komunikasi Kaderisasi Generasi Demokrat (FKKGD) di Hotel Falatehan, Jakarta Selatan, Sabtu, 29 Februari 2020 siang.

Ketua Dewan Penasehat FKKGD Andi Mallarangeng memberikan arahan pada Pimpinan dan Pengurus FKKGD saat pendeklarasian di Hotel Falatehan, Jakarta Selatan, Sabtu, 29 Februari 2020 siang. (MCPD/Omar Tara)

Tampak turut hadir dalam acara Deklarasi Terbuka FKKGD, Menpora KIB II Andi Alfian Mallarangeng, Anggota Dewan Penasehat DPP FKKGD Lokot Nasution, Wakil Ketua Umum DPP FKKGD Alvino, Sekjen DPP FKKGD Ossa Candra Seno, Wasekjen DPP FKKGD Yeffry Rinaldi, pengurus harian dan anggota DPP FKKGD, dan para kader Partai Demokrat dari berbagai daerah.

Perlahan namun pasti dengan hadirnya FKKGD yang merupakan Organisasi Internal, Demokrat berupaya menjadi jembatan bagi pelaku UMKM, tidak hanya anggota kader Demokrat namun juga terhadap masyarakat luas dengan cara pemberian pelatihan dan pendampingan UMKM sesuai dengan misi yang diemban dan akan bersentuhan langsung dengan UMKM sampai level akar rumput sehingga pengembangan UMKM di Indonesia melalui FKKGD dapat lebih baik dari segi kualitas agar produk-produknya dapat lebih dikenal luas dan mampu bersaing di pasar global.

Diharapkan nantinya seluruh DPD FKKGD yang berada di daerah harus diupayakan untuk memiliki showroom yang tidak jauh dari Kantor FKKGD yang berfungsi untuk menampung hasil karya anak bangsa dari tingkatan perwakilan terendah serta DPP FKKGD akan membuat jaringan distribusi center agar masalah pemasaran dapat terselesaikan.

Sementara Andi Alfian Mallarangeng yang juga Ketua Dewan Penasehat DPP FKKGD menyampaikan apresiasinya atas terbentuknya organisasi sayap Partai Demokrat (PD) yaitu Forum Komunikasi Kaderisasi Generasi Demokrat sebagai wadah perjuangan kader-kader PD, wadah sosialisasi / silaturahmi kader-kader PD serta wadah kerja-kerja politik kader PD. Karena menurut Andi Mallarangeng kerja-kerja politik kader PD jangan hanya dibatasi dlm tingkatan struktur resmi partai seperti DPP, DPD, DPC, PAC dan Ranting tetapi diperluas dalam bentuk organisasi sayap.

Di akhir sambutannya Andi Mallarangeng juga menyampaikan harapannya agar seluruh organisasi sayap PD dapat bersinergi, melakukan kegiatan bersama-sama baik itu kegiatan kepartaian, kemasyarakatan maupun kegiatan sosial yg langsung bersentuhan dengan masyarakat sehingga dapat meningkatkan simpati rakyat kepada Partai Demokrat.

(Rilis/OT)