Sejak GPK-PD diungkapkan 1 Februari lalu, Partai Demokrat menerima banyak dukungan yang mengalir dari berbagai elemen masyarakat. Mereka mengekspresikan simpati mereka dalam berbagai cara, baik melalui media massa, media sosial maupun unjuk dukungan.

Agar kegelisahan mereka bisa terekspresikan dengan baik dan tertib, Partai Demokrat membuka Mimbar Demokrasi di Taman Proklamasi di dalam kompleks kantor DPP, Jln. Proklamasi no 41, Jakarta Pusat, dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan.

Dari mulut ke mulut, Mimbar Demokrasi ini kemudian menyebar, seiring pula dengan eskalasi persoalan, sehingga makin populer dan menarik makin banyak orang. Kami berupaya sebaik-baiknya agar Mimbar Demokrasi ini bisa digunakan dengan baik untuk mengekspresikan pendapat, dengan argumentasi yang sehat, sebagai bagian dari edukasi publik. Ini tentu saja dengan tetap menjaga protokol kesehatan.

Kami memperlakukan setiap orang yang datang dengan prasangka yang baik, sampai terbukti sebaliknya. Jadi, saat ada beberapa mahasiswa datang dan meminta kesempatan untuk berorasi atas nama Persatuan Aktivis Lintas Kampus, kami memberikan kesempatan yang sama kepada mereka laiknya pihak-pihak lain.

Mereka kemudian memberikan identitasnya sebagai mahasiswa dan aktivis dari kampus tertentu dalam pendataannya. Mohon maaf kalau kemudian ternyata ada di antara mereka, yang belakangan baru diketahui memang mahasiswa dan memegang jabatan tertentu, tapi bukan perwakilan dari lembaga mahasiswa di kampusnya.

Kami akan berupaya lebih baik lagi untuk mencegah hal seperti ini berulang, dengan mengecek identitas elemen masyarakat yang datang ke kami lebih detail lagi, dengan tetap menjunjung prasangka baik dan kebebasan berekspresi.

Atas dinamika yang terjadi itu, saya Irwan Fecho, Wakil Sekjen Partai Demokrat, atas nama DPP Partai Demorkat, meminta maaf kepada Institusi Universitas maupun orang per orang yang merasa tidak nyaman atas kejadian ini. Siang ini, kami telah berunding dalam forum yang sangat demokratis untuk mendengarkan aspirasi, dengan masing-masing perwakilan:

1. Bung Yusuf dari BEM Universitas Borobudur
2. Bung Dwiki dari BEM Unkris
3. Bung Raka dari BEM BSI
4. Bung Edy Faturahman dari Presma Universitas Islam Assyafiiyah
5. Bung Gawi Yaur dari BEM Unija
6. Bung Syahroni dari BEM Universitas Ibnu Chaldun
7. Bung Junaedi dari DPM Universitas Jayabaya
8. Bung Ricci Ricardo dari BEM FH Unija

Kami bersepakat untuk menerima klarifikasi dari DPP Partai Demokrat ini. Kami juga bersepakat untuk mengakhiri persoalan ini. Kami juga tidak ingin ada pihak-pihak luar yang berusaha menunggangi persoalan ini.

Sekali lagi, atas nama DPP Partai Demokrat, kami meminta maaf atas insiden yang tidak kita kehendaki bersama ini.

Demikian pernyataan kami. Terima kasih.

Hormat kami,
Irwan Fecho
Wasekjen DPP Partai Demokrat

(Foto dokpri Irwan)