Amabi Oefeto, Kupang: Kepedulian kader di DPC Partai Demokrat Kabupaten Kupang pada persoalan pendidikan layak diacungi jempol. Kali ini kader DPC-PD Kab Kupang kembali bergerilya dalam aksi peduli pendidikan, Sabtu 17 Juni 2017, Ini adalah gerilya peduli pendidikan lanjutan setelah mengunjungi dan menyantuni 8 sekolah sepanjang Mei 2017.
Gerilya peduli pendidikan kali ini dipimpin langsung Sekretaris DPC-PD Kab Kupang Rudolf Pahnael dengan mengunjungi dua sekolah di Kecamatan Amabi Oefeto, Kabupaten Kupang. Yaitu SDN Sufmuti dan SMPN 4 Amabi Oefeto. Kedua sekolah ini berjarak sekitar 20 km dari pusat Ibu Kota Kabupaten Kupang di Oepamasi.
Rombongan DPC Demokrat Kabupaten Kupang berkekuatan 20 orang terdiri dari 4 anggota Fraksi Partai Demokrat DPRD Kabupaten Kupang yaitu Yakobertus B.S Asa Feni, Ursula Totos (Komisi C), Nimrot J. Leka (Komisi B) dan Jendri Oematan (Komisi A) Sekretaris DPC Rudolf Pahnael, Wakil Ketua I Benyamin Padji Mamo, Jajaran Penasehat DPC dan pengurus lainnya.
Setibanya di dua sekolah itu, rombongan DPC melakukan dialog langsung dengan pihak sekolah. Dialog turut dihadiri orang tua murid.
Dalam dialog tersebut ada beberapa catatan penting disampaikan antara lain :
Pertama, kebijakan mendekatkan pelayanan pendidikan kepada masyarakat dengan membangun sekolah-sekolah baru ternyata tidak diikuti kebijakan pembangunan RKB yang memadai. Sehingga yang kemudian terjadi adalah orang tua murid dengan kekuatan sendiri membangun ruang belajar darurat sebagai tempat KBM. Dikatakan darurat karena kondisi ruang kelas sangat tidak layak dijadikan tempat KBM diantaranya berlantai tanah, berdinding pelepah daun lontar, beratap lontar. SDN Sufmuti memiliki siswa 94 orang dengan tiga ruang KBM sementara SMPN 4 84 siswa 4 ruang KBM.
Kedua, penyebaran tenaga pendidik dirasakan tidak merata dan masih banyak menumpuk pada sekolah yang ada dipinggirkan kota saja, tenaga pendidik yang dimiliki dua sekolah tersebut pun terbilang sangat terbatas, masing-masing sekolah hanya ada 2 guru status PNS (Kepsek dan guru lainnya) sementara sisanya adalah tenaga pendidik berstatus honor komite sekolah.
Ketiga, sarana pendukung pendidikan misalnya perpustakaan, laboratorium juga tidak dimiliki.
Keempat, tenaga honor komite di SDN Sufmuti sebanyak 4 orang telah bekerja selama 15 tahun namun belum juga diperhatikan.
Khusus untuk SDN Sufmuti pada tahun 2016 dijanjikan mendapatkan dana pembangunan ruang KBM baru dan bahkan pihak sekolah juga telah diperintahkan membuka rekening namun akhirnya sampai tahun 2017 sama sekali tidak mendapatkan bantuan.
Selain masalah pendidikan, DPC Demokrat pun menemukan keluhan masyarakat terkait dengan persoalan lambatnya proses pengurusan KTP, KIP, KIS dan masalah pertanian.
Komitmen Demokrat Kabupaten Kupang adalah memperjuangkan solusi atas berbagai permasalahan mereka dengan Pemda kabupaten kupang dan secara khusus Dinas Pendidikan Kab Kupang.
(rilis/dik)