Jansen Sitindaon (ist)

Jakarta: Ketua DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon menyatakan tetap yakin partainya bisa menembus dua digit suara di Pemilu 2019. Hal ini dikarenakan survei internal Demokrat sudah jauh melewati ambang batas parlemen.

“Kami menghargai survei Kompas dan menjadikannya perhatian. Survei kami sendiri bulan lalu berada pada angka 7,2 persen. Kami juga telah melakukan survei dapil dan sejauh ini perolehan kursi PD berkisar di 65 +/- 10 (plus minus 10). Jadi sekitar 55-75 kursi. Semua tergantung pada beberapa dapil kritis yang sekarang sedang kami pastikan untuk kembali mendapatkan kursi,” kata Jansen kepada wartawan detik, Kamis (21/3/2019).

Meski pas-pasan di survei Kompas, Jansen mengaku PD tetap bersyukur. Menurutnya, semua lembaga survei, termasuk Litbang Kompas, menampilkan elektabilitas PD di angka 4 persen atau lebih.

Karena itu, dia yakin target partai untuk mendapat dua digit suara di Pemilu 2019 bakal terealisasikan. Paling tidak, PD berharap mendapat hasil serupa pemilu sebelumnya.

“Target kami di Pemilu 2019 ini masih sama, minimal perolehan suara Partai Demokrat sama dengan hasil kami di Pemilu 2014 yang lalu sebesar 10 persen (2 digit). Bagi Partai Demokrat ini Pemilu kami yang ke-4. Dan di setiap pemilu itu selalu ada tantangannya termasuk Pemilu 2019 yang serentak ini,” ucap Jansen.

Keyakinan Jansen didasari dua hal. Pertama, dia berbicara soal sosok Ketum PD Susilo Bambang Yudhoyono yang menurutnya masih diidamkan rakyat. Kedua, lanjutnya, ada sosok Komandan Kogasma Partai Demokrat atau PD Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang dianggap bisa mendongkrak suara partai.

“Belum lagi sehatnya mesin partai ini dipadukan dengan masih adanya sosok Ketua Umum kami Pak SBY yang masih sangat dicintai rakyat Indonesia dan adanya sosok Mas AHY yang sangat dicintai generasi milenial. Jadi kami sangat optimis target perolehan suara ‘2 digit’ akan kembali kami peroleh di Pemilu 2019 ini,” ucap Jansen Sitindaon.

Ambang batas untuk masuk ke parlemen di Pemilu 2019 ini adalah 4%.

Survei Litbang Kompas digelar pada 22 Februari-5 Maret 2019 dengan melibatkan 2.000 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi Indonesia. Margin of error survei ini plus-minus 2,2 persen dengan tingkat kepercayaan 95%.

(detik/dik)