Samalanga: Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengunjungi Rumah Permata Ayu Tun Sri Lanang yang terletak di Jalan Matang/Desa Matang Jareung, Kecamatan Samalanga, Kabupaten Bireun, Aceh, Sabtu (24/4) sore.
“Wah luar biasa, bagus sekali rumahnya,” ucap Ketum AHY terkesima melihat rumah panggung yang terbuat dari kayu dan beratap rumbia ini.
Selain bentuk rumahnya yang unik, rumah Aceh ini terdiri dari museum dan perpustakaan, yang secara fungsional dijadikan tempat kajian sejarah dan adat budaya peninggalan Tun Sri Lanang.
Tun Sri Lanang merupakan Raja/“Uleebalang” (Kepala Pemerintah dalam Kesultanan Aceh yang memimpin sebuah daerah) pertama di daerah Samalanga pada abad ke-16 atau sekitar 1613. Pria kelahiran Johor, Malaysia (1565) ini berperan besar dalam menopang perekonomian Kota Samalanga menjadi lebih baik dan makmur. Selain itu, Tun Sri Lanang juga menjadikan daerah Samalanga sebagai salah satu pusat pendidikan keagamaan.
Ia juga merupakan pujangga agung, sastrawan, dan budayawan yang dikenal akan karyanya yang monumental berupa kitab Salalatus Salatin. Tun Sri Lanang juga pernah menjabat sebagai Datok Bendahara (Perdana Menteri) Negeri Johor/Malaysia.
Pada kesempatan itu, Ketua Yayasan Rumah Tun Sri Lanang Pocut Haslinda, yang juga merupakan ibunda dari Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya, mengajak Ketum AHY berkeliling untuk melihat barang-barang peninggalan Tun Sri Lanang.
Barang-barang tersebut salah satunya adalah Pestol (Pistol) Pocut Meuligo. Senjata ini merupakan persenjataan yang digunakan oleh srikandi putri dan seorang panglima perang bernama Pocut Meuligo. Senjata ini digunakan Pocut Meuligo dan para ulama untuk memenangkan peperangan melawan Belanda di Batee Iliek, Samalanga. Ada pula Alquran yang berusia kurang lebih 100 tahun. Kitab suci ini merupakan peninggalan Tun Sri Lanang yang kemudian jatuh ke tangan Pocut Haslinda.
Di rumah adat ini Ketum AHY kemudian mengikuti upacara adat tepung tawar sebagai bentuk penerimaan Ketum AHY di Aceh. Di rumah ini pula Ketum AHY diberikan cinderamata berupa siwah dan rencong oleh Haslinda dan figura topi meukeutop oleh Teuku Riefky. Membawa semangat Bulan Suci Ramadan yang penuh kasih, Ketum AHY memberikan santunan kepada anak yatim yang hadir.
“Semoga kalian bisa menjadi anak-anak yang saleh dan salihah,” pesan Ketum AHY.
Selesai meninjau rumah adat, AHY melakukan ziarah ke makam Tun Sri Lanang yang jaraknya sekitar 3 km dari rumah adat. Meskipun cuaca sedikit hujan, namun tidak mengurangj semangat AHY untuk berkegiatan.
(adw/csa)