Semarang, Jawa Tengah: Di tengah sejuknya udara pegunungan, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berbincang-bincang dengan para awak media pada acara Media Gathering di kaki Gunung Ungaran, Mawar Camp Umbul Sidomukti, Bandungan, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (4/4) sore. Acara ini digelar di sela-sela kunjungan kerja Ketum AHY di Jawa Tengah.
Kepada para awak media yang hadir, Ketum AHY menyampaikan rasa terima kasih atas dukungannya selama dua bulan terakhir.
“Saya berterima kasih pada teman-teman media, karena selama dua bulan ini sudah memberikan ruang dan kesempatan yang baik kepada Partai Demokrat untuk menjelaskan fakta-fakta yang terjadi, sekaligus juga untuk mengklarifikasi jika ada tuduhan, serta tudingan yang tidak berdasar dan bertanggung jawab,” kata Ketum AHY.
Ia juga menjelaskan bahwa kehadirannya di Jawa Tengah ini untuk kembali menyambung silaturahmi dan juga konsolidasi, khususnya tentunya setelah Partai Demokrat menghadapi dan melewati prahara GPK-PD (Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat).
Ketika ditanya bagaimana tanggapan Ketum AHY terkait kubu KLB Ilegal yang akan mengajukan PTUN, AHY menjawab bahwa itu hak mereka.
“Setiap warga negara punya hak untuk menempuh jalur hukum. Tapi kita tidak takut, tidak gentar. Kita tegar menghadapi semua hal yang mereka perkarakan terhadap hasil atau pun keputusan Kementerian Hukum dan HAM kemarin. Kita siap juga untuk menjawab apa pun itu,” tegasnya.
Menjawab pertanyaan wartawan mengenai berapa banyak kader yang sudah dipecat, AHY memilih untuk lebih fokus pada kader-kader yang setia dan solid.
“Saya lebih fokus pada berapa banyak kader yang setia dan solid, karena bagi saya yang lebih penting adalah para kader yang hadir di sini. Mereka adalah para pejuang yang solid luar biasa. Mereka adalah para petarung yang istimewa. Jadi saya lebih fokus menghitung jumlah yang setia dan bulat tekadnya,” jelasnya.
Ketum AHY pun menyampaikan, Partai Demokrat tidak pernah memberikan ruang terhadap perpecahan.
“Kita dibilang sudah bergeser ideologi kita. Marah nggak? Ideologi mana? Justru kita bertanya, Bapak ideologinya apa? Apakah ideologi yang merampas hak orang lain? Apakah ideologi yang mengadu domba? Atau yang menebar kebencian? Ideologi seperti itu jelas tidak ada tempatnya di Partai Demokrat. Kita tidak pernah memberikan ruang terhadap perpecahan. Kita menolak keras politik identitas, kita tidak memberi ruang terhadap radikalisme baik kiri maupun kanan,” Ketum AHY menerangkan.
“Partai Demokrat adalah partai tengah, nasionalis religius. Moderat, spektrumnya luas, dari Aceh sampai dengan Papua. Semua itu konsituen kita, di atas semua golongan dan identitas,” kata Ketum AHY.
Terakhir Ketum AHY menyampaikan pesan kepada para kader untuk menjadikan momentum ini sebagai hikmah agar Partai Demokrat semakin solid.
“Saya juga menyampaikan pesan kepada teman-teman Partai Demokrat agar senantiasa menjadikan ini sebuah pelajaran berharga, hikmah sekaligus momentum untuk membuat Partai Demokrat semakin solid dan semakin kompak ke depan,” tutup Ketum AHY.
Usai acara bersama media, Ketum AHY melanjutkan pertemuannya dengan para jajaran DPD dan DPC Partai Demokrat Jawa Tengah.
Turut mendampingi Ketum AHY diantaranya, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya, Bendahara Umum Partai Demokrat Renville Antonio, Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Tengah Rinto Subekti, beberapa anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat Jawa Tengah dan beberapa anggota DPRD Partai Demokrat Jawa Tengah, serta seluruh Ketua DPC se-Jawa Tengah.
(dna/csa)