Pontianak: Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat, Hinca Pandjaitan membuka langsung acara pendidikan kader Partai Demokrat se Kalimantan Barat.
Hinca, juga mengucapkan selamat pada seluruh kader yang telah terpilih dan mendapat amanah sebagai wakil rakyat, kemudian bagi yang belum beruntung, ia tegaskan jangan patah semangat. Masih ada harapan kedepan untuk bertarung kembali.
Ia juga mengucapkan terima kasih pada Plt Ketua DPD Demokrat Kalbar, Erma Suryani Ranik yang langsung tancap gas memulai kegiatan setelah menggantikan Suryadman Gidot.
“Ini adalah kegiatan pendidikan kader tingkat provinsi pertama yang sangat bagus dan dihadiri oleh para kader dan juga dihadiri para tokoh partai yang besar setelah Pak SBY. Ada Sekjennya, ada Bendumnya, ada Ketua Pemenangan Pemilunya dan ada Ketua BPOKK, inilah pendidikan kader yang lengkap,” ucap Hinca Pandjaitan di Hotel Mercure Pontianak, Sabtu (16/11/2019).
Kehadiran para pimpinan partai di Pontianak kali ini adalah bentuk penghargaan DPP kepada DPD Demokrat Kalbar.
Hinca, menyampaikan salam Ketua Umum Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono kepada seluruh jajaran pengurus dan kader di Kalbar.
“Sekarang saya ingin tanya pada kader semua, yakinkan partai ini akan besar,” ucap Hinca, seluruh kader menjawab yakin.
Oleh sebab itu, ia tegaskan partai ini akan besar dan semakin besar ke depannya.
Pada pertemuan ini, juga diputarkan pidato SBY saat kongres tahun 2017 lalu, menurutnya pidato SBY saat itu masih snagat relevan dengan hari ini.
Kepada seluruh kader, ia mengingatkan kangan sampai seperti tahun-tahun sebelumnya saat menjadi dewan lupa pada partainya.
Tanpa Demokrat para kader yang telah jadi dewan terhormat ia tegaskan bukanlah siapa-siapa.
Ia mengajak mari merebut kemenangan, tidak usah takut dan tahun 2024 adalah pemilu kembali, namun dalam waktu dekat, Erma bertanggung jawab karena 7 daerah di Kalbar akan melangsungkan Pilkada.
“Carilah kader partai terbaik, jangan menunggu dan jemputlah dia untuk dimajukan dan menang,”tambahnya.
Pendidikan kader menjadi acuan apa yang harus dilakukan para kader kedepannya dalam menghadapi agenda politik.
(Syahroni/TribunPontianak/dik)