Bandung, Jawa Barat Kota Kembang, Kota Perjuangan, Kota Mahasiswa, Kota Industri Kreatif. Kota Bandung bukan sekedar masalah geografis kalau kata penulis Pidi Baiq. Kota Bandung akan selalu menyimpan kenangan tersendiri bagi orang yang mengunjunginya.
Tak terkecuali bagi Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan istri Annisa Pohan Yudhoyono, yang dulu pertama kali berkenalan di Bandung. Di sela safari politiknya di Jawa Barat, Ketua Umum Partai Demokrat tersebut ditemani sang istri, menghabiskan malamnya dengan ngopi bersama anak-anak muda Bandung di Cafe Labyrinth, Bandung, Kamis (11/1).
Suhu dingin mencapai 21 derajat serta hujan menemani AHY dan para anak muda yang hadir, ngemil dan ngopi sambil saling bertukar pikiran dalam diskusi.
Ruli, seorang anak muda pengusaha Baso Aci ‘Baper’, merasa produk luar negeri sangat mudah masuk ke Indonesia, sedangkan produk dalam negeri sulit untuk menembus pasar luar negeri. Belum lagi harga produk luar tersebut kerap dijual murah di pasar Indonesia. Menurutnya, kondisi persaingan seperti itu membuat pemasaran menjadi tantangan besar jika ingin meningkatkan penjualan.
“Apakah ke depan pemerintah akan ada penyediaan fasilitas yang khusus untuk tiap daerah, yang bisa membantu UMKM dalam mempromosikan barangnya tersebut?” curhat Ruli panjang.
Menanggapi curhatan Ruli, AHY menyebut bahwa terlepas banyaknya pengguna media sosial dan _digital marketplace_, memang baru sekitar 15 persen-an saja UMKM Indonesia yang sudah masuk atau bertransformasi ke pasar digital. Selebihnya, masih bertahan di UMKM dengan skema konvensional.
“Pemerintah harus selalu memperkuat sektor UMKM. Bantuan modal itu penting. Modal yang bergulir tentunya. Kemudian bantu pemasarannya,” ujar AHY.
“Jika Demokrat bisa semakin kuat di Parlemen, di DPR RI, DPRD Provinsi maupun Kabupaten/Kota, dan jika insya Allah kembali ke pemerintahan nasional, kami benar-benar ingin fokus memperkuat UMKM nasional kita,” tutur AHY kepada para anak muda, dan di depan para calon anggota legislatif Partai Demokrat yang hadir malam itu.
“Bandung dari dulu terkenal sebagai kota yang kreatif. Ekonomi kreatifnya selalu menjadi referensi, bukan hanya dalam negeri tapi juga luar negeri,” sebut AHY.
“Berapa banyak orang Malaysia, Brunei datang belanja ke sini? Tiap minggu. Karena melihat banyak sekali ide baru yang _fresh_, _outside the box_ yang bisa dicontek dari Bandung. Ini sesuatu yang sangat potensial buat anak-anak muda Bandung,” katanya lagi menambahkan.
Selain Ruli yang merupakan bagian dari komunitas UMKM, anak-anak muda dari komunitas otomotif, motor, mahasiswa, serta _influencer_ juga ikut ngopi bersama AHY. Turut hadir pula mendengarkan diskusi dan aspirasi anak muda ini antara lain calon anggota legislatif Partai Demokrat DPR RI Dapil Jabar I Rulli Hidayat, Ketua DPC Partai Demokrat Bandung Aan Andi Purnama, dan calon anggota legislatif Partai Demokrat DPR RI Dapil Jabar II Dede Yusuf.
Sebelum acara ngopi bareng dimulai, AHY dan para milenials Bandung ini dihibur dengan pertunjukkan _stand-up comedy_ oleh Tama Randy yang berhasil mengundang tawa seisi cafe. Di akhir acara, suasana semakin cair dan seru saat AHY dan Annisa didapuk untuk duet nyanyi di atas panggung. Tembang-tembang seperti Rungkad oleh Happy Asmara dan Kangen oleh Dewa 19 dinyanyikan penuh semangat oleh keduanya dan para peserta, menutup kebersamaan mereka malam itu. (bcr/csa)