Jakarta: Kekerasan yang telah menewaskan dua mahasiswa Universitas Haluoleo (UHO), Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), tidak bisa ditolerir. Usut tuntas siapa pelakunya dan siapa dalang di baliknya.
Mahasiswa sebagai rakyat sipil yang tidak bersenjata tidak boleh menjadi korban sewenang-wenangan aparat bersenjata.
Senjata tidak boleh digunakan utk membunuh rakyat sendiri, apalagi saat berdemo untuk memperjuangkan aspirasi atas terbitnya beberapa RUU yang dianggap tidak adil.
Melihat eskalasi demo yang terus meningkat, jika tidak segera ada langkah cepat dan pasti dari Presiden Jokowi. Bukan tidak mungkin terjadi bola liar, sehingga bisa timbul korban-korban baru lainnya.
Presiden Jokowi harus turun tangan, meminta dengan tegas hentikan cara-cara represif menghadapi adik-adik mahasiswa dan siapa pun rakyat yang sedang demo memperjuangkan aspirasinya.
Dan yang paling utama saat ini tentu selesaikan akar masalahnya, yakni segera benahi RUU yang tidak adil dan tidak aspiratif karena telah menjadi pemicu aksi protes dan unjuk rasa di seluruh negeri.
Sudah benar tentunya menunda seluruh RUU yang tidak adil. Selanjutnya bersama DPR periode yang baru segera perbaiki dan cabut pasal-pasal yang tidak adil bagi rakyat.
Dua nyawa terbunuh sudah terlalu banyak. Jangan ada lagi anak bangsa yang harus mati sia-sia lagi.***
Didi Irawadi Syamsuddin.
(Anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat)