Dankogasma Pemenangan Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Sekretaris Depdagri DPP-PD Abdullah Rasyid. (Foto: ist)

Jakarta: Terus meningkatnya elektabilitas Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berimplikasi positif terhadap Partai Demokrat di ajang Pilkada Serentak 2018. Analisis politik ini disampaikan Sekretaris Departemen Dalam Negeri DPP Partai Demokrat, H. Abdullah Rasyid kepada wartawan di Jakarta, Senin (12/3) malam.

“Karenanya, para kandidat kepala daerah yang diusung partai berlambang bintang segitiga merah putih ini mesti pandai memanfaatkan momentum,” ujar Rasyid yang baru saja mengikuti Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat 2018 di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (10/3) hingga Minggu (11/3).

“AHY memang menjadi magnet baru Partai Demokrat setelah SBY, itu fakta yang tak terbantahkan. Hampir pada setiap survei, nama AHY muncul dan tingkat popularitas serta elektabitasnya pun terus mendekati Jokowi dan Prabowo,” tambah politisi asal Kota Medan ini.

Tak hanya dirinya, lanjut Rasyid, seluruh petinggi Demokrat juga meyakini sosok AHY sebagai ikon baru dapat memuluskan upaya memacu elektabilitas partai jelang Pemilu 2019. “Salah satu poin penting yang bergulir dalam rapimnas kali ini adalah upaya meningkatkan elektabilitas Partai Demokrat dalam empat bulan ke depan, dibawah Komando Tugas Bersama (Kogasma) yang dipimpin AHY. Kita yakin dalam empat bulan ke depan elektabilitas partai akan berbanding lurus dengan tren terus naiknya elektabilitas AHY,” tambahnya.

Nah, bagimana dengan Pilkada Serentak 2018 ini? Menurut Rasyid, naiknya popularitas AHY dan Partai Demokrat tentu akan menguntungkan para kandidat pilkada. Diketahui, tahun ini Partai Demokrat mengikutsertakan calon gubernur/wakil gubernur pada 14 provinsi dari 17 yang melaksanakan pilkada. Satu di antaranya Sumut. Saat ini, Ketua DPD Partai Demokrat JR Saragih maju sebagai calon Gubsu.

“Kabar terakhir yang kami dapat, legalisir ijazahnya sudah selesai dan harusnya KPU Sumut segera menyatakan paslon JR-ANCE dapat maju dengan nomor urut 3,” tukasnya.

Sementara, terkait spekulasi politik tentang tarik menarik apakah AHY akan merapat menjadi pendamping Jokowi atau akan berpasangan dengan Prabowo, Rasyid menggambarkan posisi AHY sekarang ini ibarat kembang desa yang lagi diincar banyak pemuda.

“Jadi begini, Mas AHY sekarang ini seperti kembang desa tengah digoda banyak pemuda, jadi wajar-wajar saja kalau tarik menarik itu muncul. Tapi fokus kita sekarang bukan mau merapat ke Pak Jokowi atau ke Pak Prabowo, tapi empat bulan ke depan ini fokus memacu elektabilitasnya. Nanti kita lihat hasilnya, bisa jadi malah tidak kedua-duanya, karena masih terbuka peluang membentuk poros baru juga atau poros ketiga,” ujarnya optimistis.

(rilis/dik)