Jakarta: Partai Demokrat yang dipimpin Prof Dr Susilo Bambang Yudhoyono menjatuhkan dukungan pada pasangan Fauzi Hasan-Dasrial Ery sebagai Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sawahlunto. Penegasan itu disampaikan Sekretaris Jenderal DPP-PD Hinca Pandjaitan saat memberikan surat keputusan untuk maju di Pilkada Kota Sawahlunto kepada pasangan tersebut di Kantor Pusat Partai Demokrat Wisma Proklamasi, Jakarta, Rabu (27/12).
Nama Fauzi Hasan bukanlah nama baru dalam perpolitikan di Sawahlunto. Fauzi Hasan adalah Wakil Wali Kota Sawahlunto 2003-2008. Lelaki ini juga pekerja keras yang tak pernah putus asa.
Fauzi Hasan pernah gagal dua kali saat mencoba maju sebagai Calon Wali Kota periode 2008-2013 dan 2013-2018. Tetapi kegagalan itu dijadikannya sebagai pembelajaran yang mahal. Lantaran kegagalan itulah ia merasa memiliki bekal cukup untuk memenangkan pilkada keempat yang diikutinya.
“Saya menang sekali, sebagai calon wakil wali kota, dan kalah dua kali, sebagai calon wali kota. Ini adalah pilkada keempat yang akan saya ikuti. Atas dukungan ini, saya berterimakasih ke Partai Demokrat karena bersedia mendukung saya yang juga kader Demokrat,” ujar Fauzi Hasan kepada web demokrat.
Adapun Dasrial Ery adalah anggota DPRD Sawahlunto dua periode. Ia mengawali karier sebagai kepala desa. Ia juga pengusaha tambang batubara yang juga sukses di bidang transportasi, kompleks pertokoan (Ruko) ,pertanian, perkebunan, perikanan serta sederet bidang usaha lainnya.
Kedua kandidat ini meyakini dari 4 kecamatan di Sawahlunto, mereka akan menang secara telak di tiga kecamatan karena basis massa dan mesin partai yang dimiliki.
Adapun program pembangunan yang ingin mereka kembangkan di Sawahlunto adalah menjadikan kota itu sebagai kota wisata tambang berbudaya.
Kota Sawahlunto adalah kota tambang batubara tertua di Indonesia. Dulu, ada 200 juta ton batu bara di sekitar aliran Batang Ombilin, salah satu sungai yang ada di Sawahlunto.Pemerintah Hindia Belanda membangun sarana dan prasarana untuk eksploitasi batu bara dan menjadikannya sebagai kota pada 1 Desember 1888 (kemudian ditetapkan sebagai Hari Jadi Kota Sawahlunto).
Kota ini mulai memproduksi batu bara sejak 1892. Seiring dengan itu, kota ini mulai menjadi kawasan pemukiman pekerja tambang, dan terus berkembang menjadi sebuah kota kecil dengan penduduk yang intinya adalah pegawai dan pekerja tambang. Sampai tahun 1898, usaha tambang di Sawahlunto masih mengandalkan narapidana yang dipaksa bekerja untuk menambang dan dibayar dengan harga murah (masyarakat Sawahlunto mengenalnya sebagai “manusia rantai”).
Mengingat hasil dari batubara tak lagi besar, karena banyaknya tambang yang ditutup, maka Fauzi Hasan-Dasrial Ery ingin menjadikan Sawahlunto sebagai kota wisata tambang berbudaya. Dalam konsep mereka, eks-daerah pertambangan akan dijadikan tujuan wisata karena keunikan yang dimiliki. Sektor ini diyakini akan menggerakkan aspek lain. Konsep wisata yang diterapkan adalah “Wisata Regional” yang melibatkan kabupaten/kota sekitarnya, misalnya Kab Tanah Datar (memiliki istana Pagaruyung), Kab Pesisir Selatan (memiliki alam seindah Raja Ampat), Kab Sijunjung (memiliki desa adat) dan lainnya.
“Masing-masing daerah harus mengandalkan dan mengembangkan potensi yang ia miliki, jangan saling bersaing sehingga semua daerah bisa maju. Jika semua daerah mengembangkan ‘waterbom’ maka tidak ada satu pun daerah yang maju,” ujar Fauzi Hasan mengingatkan pentingnya semua daerah di Sumbar bahu-membahu mengembangkan potensi wisata yang ada.
Bagi Fauzi Hasan dan Dasrial Ery hal terpenting lainnya adalah menjadikan masyarakat Sawahlunto sekitarnya memiliki karakter tuan rumah yang baik. Masyarakat harus ramah, bersih, dan rajin layaknya masyarakat Bali.
Di tempat sama, Plt Ketua DPC Partai Demokrat Sawahlunto Redi Susilo menegaskan, pasangan Fauzi Hasan dan Dasrial Ery didukung karena berdasarkan survei dan fakta di lapangan merekalah saat ini yang paling tinggi hasil surveinya dan telah memiliki koalisi pendukung.
“Saya juga akan pastikan mesin Partai Demokrat hidup. Kita bertekad mengantarkan pasangan Fauzi Hasan dan Dasrial Ery tidak hanya sampai di pelabuhan tetapi juga ke tujuan bahkan ke pelantikan. Pasangan Fauzi Hasan dan Dasrial Ery harus menang untuk memimpin Sawahlunto periode 2018-2023,” ujar Redi Susilo.
Kalimat Redi telah dibuktikannya, ia baru saja mengumpulkan seluruh pengurus DPC-PD, PAC, Ranting, hingga Anak Ranting se-Sawahlunto agar berkontribusi penuh pada pemenangan pasangan ini.
Hadir dalam penyerahan rekomendasi tersebut Wakil Sekjen DPP-PD Andi Timo Pangerang dan Sekretaris Komisi Pemenangan Pemilu DPP-PD Gana Febrana.
(didik l pambudi)