Ariyani Siregar, Deputy Manajer MURI, di Lobi Hotel Lombok Garden, Kota Mataram, Sabtu malam (6/5). (Foto: MCPD/Iwan K)

Mataram, NTB: Rangkaian dari perhelatan akbar Partai Demokrat terkait Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan kunjungan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dimulai esok, Minggu (7/5).

Satu acara fenomenalnya, bertepatan dengan car free day di Kota Mataram, Demokrat dan AHY membentangkan spanduk raksasa bertema “Demokrat Menolak Hoax dan Fitnah”.

Acara ini adalah gagasan Ketua Umum Partai Demokrat Prof Dr Susilo Bambang Yudhoyono. Eksekusinya langsung dipimpin Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Dr Hinca IP Pandjaitan XIII.

Mengingat pentingnya rangkaian acara Rakernas Demokrat (termasuk membentangkan spanduk raksasa melawan  hoax dan fitnah), Hinca Pandjaitan telah turun di NTB sejak seminggu lalu. Ia memimpin dan mengarahkan secara langsung ribuan kader utama Demokrat yang datang dari seluruh Indonesia.

Bagi Hinca Pandjaitan, bentangan spanduk raksasa tersebut adalah cara Partai Demokrat dan AHY mengajak masyarakat se- Mataram dan NTB untuk melawan hoax dan fitnah dengan cara membubuhkan tandatangan. Ini adalah perlawanan dahsyat terhadap hoax-fitnah karena ribuan penandatanganan bermuara pada pecahnya rekor di Musium Rekor Dunia Indonesia (MURI).

Mengingat pentingnya perang melawan hoax dan fitnah, maka website demokrat mewawancarai Ariyani Siregar, Deputy Manajer MURI,  yang ditemani Yuli Astuti, Representatif MURI, di Lobi Hotel Lombok Garden, Kota Mataram, Sabtu malam (6/5).

Ariyani Siregar menjelaskan, agar bisa masuk MURI, ada satu dari empat kriteria yang harus dipenuhi yakni “yang pertama kali”, “yang paling”, “yang unik”, dan “yang langka”.

Perang terhadap hoax-fitnah  yang dilakukan Demokrat dan AHY masuk dalam kriteria “Yang Paling Banyak Pesertanya”. MURI memang mengasumsikan ada 5 hingga 10 ribu masyarakat yang menandatangani spanduk perang pada hoax-fitnah.

Saat ini Rekor Perang terhadap Hoax-Fitnah dipegang “Deklarasi anti-Hoax dan Fitnah” yang melibatkan 3 ribu peserta di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, pada 22 April 2017. Syarat pecahnya rekor tersebut, perang atas hoax-fitnah yang digagas Demokrat dan AHY harus ditandatangani sedikitnya 3.300 orang (minimal 10 persen lebih besar dari rekor sebelumnya). Jumlah  yang diyakini akan dilampaui pada acara esok.

“Bagi MURI, hoax dan fitnah sangat luar biasa merusak peradaban. Informasi yang tidak benar bisa menghancurkan tatanan masyarakat dan merusak masa depan seseorang. Wajar jika MURI mendukung sepenuhnya perang melawan kejahatan itu,” Ariyani menyampaikan dengan tegas.

Ariyani Siregar, Deputy Manajer MURI, dan Yuli Astuti, Representatif MURI, di Lobi Hotel Lombok Garden, Kota Mataram, Sabtu malam (6/5). (Foto: MCPD/Iwan K)

Ariyani berpandangan, kita tidak bisa berharap masyarakat mampu memfilter dirinya sendiri. Sebab fitnah dan hoax yang disampaikan terus-menerus bisa membuat masyarakat percaya bahwa itu benar. Meski masyarakat akan semakin cerdas, tetapi perang pada hoax dan fitnah harus terus dilakukan. Lagipula penandatanganan spanduk ini adalah cara cerdas mendidik masyarakat agar semakin memahami bahwa hoax dan fitnah sangat merusak peradaban.

Ariyani dan Yuli sangat mengapresiasi langkah cerdas Demokrat dan AHY yang memilih memerangi hoax dan fitnah lewat cara-cara beradab. Sebagai misal, meski menjadi korban hoax dan fitnah yang bahkan teramat kasar, AHY tidak melakukan perlawanan emosionil. AHY yang masih muda menunjukkan kematangan tinggi. Ia melakukan perlawanan dahsyat tetapi sangat dewasa.

“Penandatanganan yang menunjukkan sikap tegas melawan fitnah dan hoax di atas  spanduk raksasa adalah langkah cerdas. Spanduk yang selalu ditempatkan di posisi strategis akan ‘bicara’ dalam waktu panjang dan dilihat banyak orang. Spanduk adalah media komunikatif yang ampuh. Spanduk raksasa ini adalah langkah fenomenal melawan hoax dan fitnah,” Ariyani mengapresiasi langkah Demokrat dan AHY.

MURI memastikan jumlah peserta yang menandatangani perang melawan hoax dan fitnah itu dihitung dengan cermat. Tim MURI berada di lapangan bahkan sebelum acara penandatangan dimulai.

“Semuanya  dihitung dengan benar. Tim MURI langsung berada di lapangan dan bekerja secara objektif serta independen. Kalau acara esok mampu menumbangkan rekor di Samarinda maka kami akan memberikan sertifikat kepada Partai Demokrat sebagai penyelenggaranya,” Aryani memastikan.

Di ujung perbincangan, Ariyani Siregar dan Yuli Astuti mengharapkan perlawanan Partai Demokrat dan AHY  terhadap hoax dan fitnah terus diperjuangkan. Demokrat dan AHY selayaknya terlibat penuh agar masyarakat semakin cerdas dan bisa memahami mana info benar, dan mana pula yang fitnah dan hoax.

Artinya, genderang perang atas hoax dan fitnah harus terus ditabuh!

(iwan kurniawan/didik pambudi)