Jakarta: Presiden RI ke-6, Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menegaskan tahun 2018 ini memiliki makna sejarah tinggi. Tahun ini merupakan peringatan 110 tahun Kebangkitan Nasional (jatuh 20 setiap Mei) ; 90 tahun Sumpah Pemuda (jatuh setiap 28 Oktober), dan 20 tahun Reformasi (jatuh setiap 21 Mei).
Terkait hal itu, SBY mengingatkan agar generasi sekarang dan mendatang bertugas menjadikan Indonesia sebagai negara maju (Developed Country) di abad 21 ini.
Pernyataan itu disampaikan SBY melalui akun twitternya @SBYudhoyono, Minggu (20/5).
Berikut pernyataan SBY selengkapnya:
Th 2018 ini memiliki makna sejarah yg tinggi. Th 1908 – Kebangkitan Nasional. Th 1928 – Sumpah Pemuda. Th 1998 -tonggak Reformasi. *SBY*
Semangat Kebangkitan Nasional 1908, 110 th lalu – Menjadi bangsa yang merdeka & berdaulat. Bebas dari belenggu para penjajah. *SBY*
Generasi sekarang & mendatang bertugas utk menjadikan Indonesia sebagai Negara Maju (Developed Country) di abad 21 ini. *SBY*
Semangat Sumpah Pemuda 1928, 90 th lalu – Bersatunya pemuda-pemudi Indonesia di seluruh Tanah Air, yg amat majemuk identitasnya. *SBY*
Jangan sampai generasi sekarang kurang rukun & kurang bersatu. Berdosa kita kpd para pendahulu. Malu pula kpd generasi mendatang. *SBY*
Semangat & agenda Reformasi 1998, 20 th lalu – “koreksi besar & mendasar atas kehidupan bangsa yg kurang adil & berimbang bagi rakyat”. *SBY*
Intinya: (1) Kekuasaan tak boleh terlalu absolut, agar kebebasan rakyat & demokrasi hidup. (2) Hukum tegak & tak tebang pilih. *SBY*
(3) Ekonomi adil & menyejahterakan seluruh rakyat. (4) Dlm politik praktis (termasuk pemilu), negara (termasuk TNI, Polri & BIN) netral & tak berpihak. *SBY*
Generasi sekarang & mendatang wajib jalankan & wujudkan amanah reformasi tsb. Kalau tidak, bisa ada reformasi lagi di masa depan. *SBY*
Jangan lupakan sejarah. Keledai tak tersandung batu yg sama. Bangsa Indonesia adlh bangsa yg besar, bukan keledai & ingat sejarahnya. *SBY*
(dik)