Jayapura: Sinyal dukungan Partai Golkar pada Pilgub Provinsi Papua periode 2018-2023 akan berlabuh ke Lukas Enembe kian kencang, skenario mengawinkan kembali Lukas Enembe-Klemen Tinal (LUKMEN) Jilid II juga kian kental terasa. Tiga lembaga survei ternama telah menyampaikan hasil bahwa bakal calon yang memiliki rating tertinggi adalah Lukas Enembe dan pasangannya, Klemen Tinal.
“Berdasarkan hasil tiga lembaga survei, bakal calon yang memiliki rating tertinggi dengan prosentase rata-rata 75 persen dari berbagai indicator yang disurvei, hasil fit and propert test juga baik Lukas Enembe maupun Klemen Tinal mendapatkan nilai tertinggi mencapai 500”, kata Sefnat Masnifit, Ketua Tim Seleksi Bakal Calon Gubernur-Wakil Gubernur, Bupati-Wakil Bupati DPD Partai Golkar Provinsi Papua, Senin (31/7/2017) melalui saluran telepon kepada Lingkar Papua.
Menurut Sefnat Masnifit lagi, ada 3 lembaga survei yang menjadi acuan partai berlambang pohon beringin tersebut, yakni Indo Barometer, Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) dan Indicator Publik Indonesia.
“Jadi setelah kita sandingkan antara hasil survei dengan skor dalam fit and propert test, Lukas Enembe memiliki skor yang tertinggi dibandingkan bakal calon lainnya, termasuk juga Klemen Tinal yang tertinggi dari Bakal Calon Wakil Gubernur lainnya”, kata Sefnat melalui saluran telepon.
Ia mengungkapkan, saat pelaksakaan fit and propert test, Lukas Enembe dinilai menguasai UU Pemerintahan dan mengimplementasikan UU tersebut kepada rakyat dalam bentuk program konkret sebagaimana visi misinya.
Dalam hal pengalaman dan jam terbang, Lukas Enembe dinilai berhasil dalam sistem pemerinatah, sebab telah mulai dan belajar pemerintahan dari bawah. Selain itu, melihat paparan visi misi yang disampaikan, baik Lukas Enembe maupun Klemen Tinal memiliki kesamaan visi misi dengan Golkar.
“Hasil survei inilah yang kemudian dikolaborasi dan simpulkan, ternyata Lukas Enembe dan Klemen Tinal lebih berpeluang, dan hal itu sejalan dengan aspirasi yang disuarakan oleh sebagian DPD Partai Golkar di tingkat kabupaten/kota”, kata Sefnat menambahkan bahwasanya soal Rekomendasi dan SK tetap kewenangan mutlak ada di DPP Partai Golkar.
Menurutnya tugas DPD Provinsi hanya menyampaikan hasil telaah dan kajian yang dilakukan selama pentahapan berjalan dari awal sampai selesai dan nama-nama diserahkan ke DPP Partai Golkar di Jakarta.
“semua belum final, semuanya tergantung dari DPP, tugas DPD hanya menyampaikan hasil yang telah diperoleh, karena DPP juga harus melakukan evaluasi kembali dengan hasil survei yang dilakukan, memang secara rating kedua calon ini sangat berpotensi, tapi itu semua tergantung dari DPP”, kata Sefnat terkesan berhati-hati.
Sebelumnya, Sabtu (29/7/2017) DPD Partai Golkar Provinsi Papua memutuskan enam nama Bakal Calon Gubernur yang lolos fit and propert test untuk di seleksi kembali oleh DPP, diantaranya Lukas Enembe, SIP, MH, Irjen (Pol) Paulus Waterpauw, Jhon Wempi Wetipo, SH, MH, Lenis Kogoya, Pdt. Alberth Yoku, S.Th, dan DR. Ones Pahabol, SE, MM, sedangkan untuk posisi Bakal Calon Wakil Gubernur, DPD Partai Golkar Provinsi Papua hanya mengusulkan satu nama, Klemen Tinal, SE, MM.
(lingkarpapua/dik)