Pernyataan Pers dari Wakil Sekjen Partai Demokrat Putu Supadma Rudana Menanggapi Kenyinyiran Hasto Kristiyanto:
Silent is golden, but sometimes, speak up is diamond
1.Menanggapi pernyataan nyinyir Sekjen PDIP Hasto Kristyanto, saya harus mengatakan: “Pak Hasto adalah contoh terbaik kader PDIP yang selalu memanaskan hubungan Demokrat dan PDIP. Kami yakin cukup banyak tokoh PDIP yang menginginkan hubungan PDIP dan Demokrat berjalan harmonis, khususnya hubungan antara Pak SBY dan Ibu Mega. Salah satunya adalah Alm. Taufik Kiemas. Bahkan, menurut sumber yang dapat dipercaya, sebelum menghembuskan nafas terakhir, ada satu permintaan almarhum pada sahabatnya agar merekatkan hubungan Ibu Megawati dan Bapak SBY. Wasiat inilah yang seharusnya dicamkan oleh kader-kader PDIP seperti Pak Hasto.”
2. Ketika mas AHY meminta secara langsung kepada Ibu Megawati untuk bersilaturahmi, saat melakukan pengambilan nomor urut parpol di KPU (18/2), Ibu Megawati mendelegasikan kepada Pak Hasto untuk menemui mas AHY. Pak Hasto sendiri mengatakan kepada Pers akan menemui mas AHY. Tapi Pak Hasto tidak pernah melakukannya. Mas AHY juga meminta waktu secara langsung kepada Ibu Puan (21/5) untuk bersilaturahmi dengan beliau dan Ibu Mega. Ibu Puan berjanji akan mencari waktu yang tepat. Sayangnya, hingga hari ini, pertemuan itu belum dilaksanakan.
3. Terkait hubungan dengan Ibu Mega, Pak SBY sebagaimana yang saya ketahui, dengar dan lihat, berupaya untuk melakukan rekonsiliasi hubungan beliau dengan ibu Megawati bahkan sejak Pak Taufik Kiemas masih hidup. Paling tidak, sudah lebih dari 10 kali, Pak SBY mengundang Ibu Megawati ke Istana sejak tahun 2005 selama masa kepresidenannya. Kita mudah menemukan fakta ini melalui rekam jejak digital. Bahkan, Pak SBY lah yang menjadi inspektur upacara saat pemakaman suami Ibu Megawati itu, sebagai penghormatan beliau kepada almarhum.
4. Pascakepresidenannya, Pak SBY selalu berupaya untuk terus memperbaiki hubungan beliau dengan Ibu Megawati. Karena beliau ingin memberikan contoh terbaik, paling tidak untuk kader Demokrat dan masyarakat Indonesia pada umumnya, bahwa meski berbeda pandangan politik, tetapi tetap rukun dan jangan memecah persatuan dan kesatuan bangsa. Salah satu contoh adalah kehadiran Pak SBY di Istana 17 Agustus 2017 memenuhi undangan Presiden Jokowi. Pada saat itu, Pak SBY juga bertemu dengan Ibu Megawati. Tetapi, kita juga bisa melihat pada rekam jejak digital, bagaimana sikap Ibu Megawati saat itu.
5. Terkait mas AHY, beliau mengundurkan diri dari dinas militer atas kesadaran sendiri, bukan atas paksaan siapapun, apalagi ayahnya. Ia menyadari bahwa dalam medan pengabdian yang baru, kontribusinya akan jauh lebih besar bagi negara ini, termasuk bagi TNI. Ketika tahun lalu, utusan khusus pemerintah menawari mas AHY posisi Menteri melalui PD, Ketua Umum PD menolak tawaran itu karena harus dibarter dengan dukungan PT 20%. Bagi sebagian orang tua, lebih mudah memberi kursi menteri untuk anaknya meski harus barter PT 20%. Pak SBY berbeda. Beliau memiliki prinsip: “Tidak ada jalan yang lunak untuk mencapai cita-cita yang besar.” Anaknya harus berjuang. Pasca kalah di Pilkada DKI, mas AHY berkeliling ke lebih dari 24 Provinsi dan ratusan kota di seluruh Indonesia untuk konsolidasi PD dan bertemu rakyat. Saat ini, faktanya, Pak SBY tidak pernah menyodorkan mas AHY kepada siapapun sebagai Cawapres.
6. Kalau ada yang meminta mas AHY sebagai Cawapres, itu adalah keinginan hampir semua kader PD sendiri. Apa alasannya? Pertama, di hampir semua lembaga survei, mas AHY adalah cawapres terkuat untuk siapapun Capresnya. Kedua, mas AHY adalah anak muda. Ada potensi suara milenial 52% dari total suara pemilih. Hanya anak muda sendiri yang mengerti apa yang dimau anak muda. Ketiga, PD ingin melalui figur mas AHY, kembali bangkit di tahun 2019.
7. Terkait koalisi bersama PDIP, yang dituntut oleh PD hanya satu: siapa cawapresnya? Pertanyaan itu tidak kunjung dijawab sejak Rapimnas PD (11/3). Posisi Cawapres ini tidak harus dari PD, tetapi kami harus tahu, agar kami yakin bahwa sosok tokohnya memang layak didukung dan menang. Ingat, sebagai petahana, dalam hampir seluruh survei, posisi pak Jokowi masih tidak aman. Hasil survei tertinggi sekitar 40-50%. Sebagai perbandingan, tahun 2009, hasil survey Pak SBY untuk periode ke-2 diatas 60%. Dengan mengetahui Cawapresnya, Pak SBY juga bisa memberikan masukan karena beliau pernah dua kali memenangi Pilpres. Akhirnya, kami tersenyum kecut, mengapa pertanyaan itu tak kunjung dijawab. Karena jika dijawab sekarang, bukan tidak mungkin koalisi pemerintah akan bubar. Mengapa? karena hampir semua Ketua Umum Parpol pengusung harap-harap cemas #H2C dipilih sebagai Cawapres pak Jokowi. Ini menjawab mengapa pengumuman cawapres akan dilakukan di hari-hari terakhir. Inikah cara PDIP mengunci semua parpol supaya tidak ada waktu lagi bagi parpol lainnya untuk melakukan manuver politik #H2C. PDIP kena batunya. PDIP kena jebakannya sendiri dengan mengusung PT 20%. Faktanya, tidak ada satupun parpol yang memiliki suara 20%. #H2C. Inikah yang disebut berjuang untuk rakyat? #H2C.
PUTU SUPADMA RUDANA
Wakil Sekjen Partai Demokrat