Jakarta: Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat Hj. Melani Leimena Suharli menyerahkan bantuan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) dari Kementerian BUMN melalui aspirasi DPR RI sebesar Rp 90 juta.
“Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY selalu menyerukan, ‘kita harus peduli, serap aspirasi, dan beri solusi’,” ujar Melani menjelaskan alasannya menyalurkan bantuan tersebut.
Bantuan senilai Rp90 juta tersebut akan digunakan untuk merenovasi Musala Ar Rahman di wilayah RW. 06 Kelurahan Kwitang, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat.
Melani yang didampingi Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta H. Ali Muhammad Johan Suharli tiba di lokasi pukul 10.30 WIB. Berbaju batik biru, senada dengan kerudungnya, dan dengan masker yang dilapis face shield alias pelindung wajah, dia menyapa warga, mayoritas ibu-ibu, yang menyambutnya di depan Musala Ar Rahman.
“Apa kabar ibu-ibu? Sehat ya?” sapa Melani yang kompak dijawab “sehat” oleh para ibu dengan antusias.
Camat Senen Ronny Jarpiko, Perwakilan lurah, Ketua RW, Ketua RT, dan pengurus musala kemudian mengantar Melani dan Ali mengelilingi rumah ibadah yang akan dibangun menjadi dua lantai ini. Dengan peningkatan itu, kapasitas musala menjadi lebih besar.
“Semoga dengan dibangunnya musala ini, masyarakat dapat beribadah dengan nyaman dan dapat dipergunakan untuk acara-acara keagamaan,” ujar Melani saat menyerahkan bantuan.
Koor “Amin” dari ibu-ibu serempak terdengar.
Melani berharap akan ada bantuan lain pada tahun depan. Sebab, situasi saat ini masih dalam rundungan pandemi Covid-19.
“Saya sudah memasuki periode ketiga. Saya di komisi VI bermitra dengan Kementerian BUMN, Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM. Karena suasana masih Covid-19 bantuan yang lain tahun depan semoga akan direncanakan,” ucap Melani yang kembali diamini warga.
Tak lupa, dia mengingatkan warga agar selalu menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
“Peduli lingkungan, menjaga kebersihan, walaupun nanti Covid sudah berakhir, tetap pakai masker dan tetap mematuhi protokol Covid,” pesannya.
Melani sempat menyinggung daerah Kramat Raya, Kwitang, yang merupakan tempat bersejarah. Di situ berdiri Museum Sumpah Pemuda.
Museum yang terletak di Jalan Kramat Raya No 106 itu awalnya digunakan sebagai pemondokan pelajar.
Selain menjadi tempat pemondokan, pada tahun 1925 gedung ini digunakan pula sebagai tempat latihan kesenian dan diskusi politik para pejuang kemerdekaan. Salah satunya, ayah Melani yang merupakan Pahlawan Nasional, dr Johannes Leimena. Patungnya ada di museum itu.
“Di daerah itu pertama kali Indonesia raya dinyanyikan pertama kali, di Museum Sumpah pemuda, yang dimainkan biola oleh WR Supratman, tahun 1928. Jauh sebelum merdeka, sudah berkumpul para pejuang kita di sana,” beber Melani.
Dia pun berpesan kepada anak-anak muda untuk meneruskan perjuangan para pejuang kemerdekaan, untuk menuju Indonesia yang lebih baik lagi.
Sepanjang meninjau musala, Ali turut mengingatkan warga agar selalu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
“Vaksin belum ada, sementara sekarang vaksinnya masker, jaga jarak, cuci tangan dengan air mengalir. Satu hal kita tidak boleh bosan berdoa kepada Allah SWT. Bersabar sedikit,” pesan Ali.
Acara penyerahan bantuan PKBL ini diakhiri dengan pembagian sembako untuk para warga.
Pengurus musala menjelaskan, musala ini dulunya merupakan bilik di atas air. Lama kelamaan, berkembang jadi seperti sekarang.
Dia pun berterima kasih atas bantuan dari Melani yang akan membuat musala itu kian bagus dan nyaman.
Camat Senen Ronny Jarpiko mengaku bangga kepada Melani dan Ali karena mau turun ke daerah pemilihan alias dapilnya, meski dalam pandemi corona.
“Terima kasih atas kehadiran ibu Melani dan Bang Ali. Ini bentuk kepedulian, Ibu dan Abang masih ingat kepada para konstituen di dapilnya. Kami bangga,” tuturnya.
Dia mengingatkan, jika pembangunan musala sudah selesai, warga mesti datang untuk memenuhinya. Tapi tentu saja, dengan menegakkan protokol kesehatan demi mencegah penyebaran Covid-19.
(rmol/ot/dik)