Doktor Hinca IP Pandjaitan XIII (facebook/hincaip.pandjaitankedua)

 

Oleh: Doktor Hinca IP Pandjaitan XIII*)

Jakarta, sebagai daerah terpadat di Indonesia tentu mendambakan sosok seorang pemimpin yang memikirkan manusianya, yaitu warga Jakarta itu sendiri. Ilustrasi sosok pemimpin yang didamba-dambakan digambarkan dengan filsafat bugis yaitu “Ku Engkai ri Purennu, ku Dei’ ri Undani” atau “Pemimpin yang amanah adalah pemimpin yang kehadirannya disenangi oleh banyak orang, bila tidak ada di tempat, dirindukan banyak orang”.

Sehingga, seorang pemimpin sejatinya tidak berperan utama untuk bersilat lidah melontarkan politik retorikanya, yang seringkali manis di mulut, namun pahit di realitanya. Agus-Sylvi adalah sosok calon pemimpin DKI Jakarta yang hadir bak seperti lilin. Menilik warnanya, lilin tidak pernah luntur walau terkena air atau matahari. Oleh karenanyalah pasangan Cagub nomor urut 1 ini selalu hadir secara konsisten dengan satu tujuan, mewujudkan Jakarta untuk rakyat, dengan tidak menyesuaikan diri demi lingkungannya hingga menggeser bandul tujuan utamanya.

Berbicara gerak-gerik permainan hipnotis dalam arena politik praktis, tentu akan membuat kita bersahabat dengan lontaran “demi rakyat” dan “untuk rakyat”. Tentu, kedua diksi ini memiliki 2 arti dan tujuan yang amat berbeda, bak bumi dan langit. Demi rakyat berarti mementingkan tujuan kelompoknya semata, namun melupakan rakyat selebihnya. Sedangkan, untuk rakyat berarti memperjuangkan segala sesuatu untuk rakyat.

Sosok Agus Sylvi adalah refleksi sederhana dari pemimpin yang bertindak untuk rakyat. Terbukti, Agus Sylvi yang tak kenal lelah walau dibasahi rintik hujan ataupun keringat tubuhnya untuk lebih mengenal warga Jakarta melalui gerilya lapangannya. Berlubang dan tak ayal banyak genangan sana sini, tak membuat langkah Agus terhenti untuk terus bersama rakyat. Ketika hujan semakin deras, dialog Agus dan rakyatnya justru menjadi semakin hangat. Hal sederhana seperti inilah yang merupakan wujud komitmen dan konsistensi Agus yang terus berada di tengah-tengah rakyatnya.

Kecintaan rakyat kepada si Nomor Satu ini ditunjukkan dengan hasil survey elektabilitas yang dilakukan Lembaga Riset PT Grup Riset Potensial (GRP). Survey ini mengambil sampel dari 27 keluharan yang mewakili daerah-daerah lainnya dengan menggunakan metode stratified systematic sampling atau metode statistika regresi multinominal logit. Hasilnya menunjukkan elektabilitas pasangan nomor urut satu ini unggul jauh di atas dua pasangan lainnya dengan tingkat elektabilitas mencapai 45 persen. Selain itu survey dari LSI Denny JA juga memberikan representasi kecintaan rakyat kepada calon pemimpin jakarta ini, dimana pasangan AGUS-SYLVI untuk kesekian kalinya berada di puncak teratas survei.

Keunggulan ini tentu menggambarkan sebuah hubungan erat nan manisnya kecintaan Agus kepada rakyatnya, dan rakyat kepada pemimpinnya. Terbukti, di mana pun Agus hadir di tengah rakyatnya, ia selalu menjadi magnet yang kuat, menarik semuanya untuk menyambut dan mengelu-elukannya. Melakoni pemimpin yang menomor satukan rakyat, Agus memiliki chemistry yang kuat, menanamkan kepercayaan penuh pada rakyat bahwa Agus akan menjadi pemimpin yang mengayomi, dan selalu hadir bersama rakyat.

Untuk Semakin mengharmoniskan hubungannya dengan rakyat, 10 Program Unggul telah disiapkan Agus apabila kelak ditahbiskan sebagai Gubernur DKI. 10 Program tersebut memiliki titik tumpu terhadap pembangunan manusia Jakarta yang berasaskan kepada hak asasi manusia. Tidak lupa pembangunan ekonomi juga menjadi perhatian Agus dalam membangun pertumbuhan sektor ekonomi secara keseluruhan mulai dari mikro hingga makro. Singkatnya Agus benar benar telah siap untuk berdiri di garda terdepan dalam membangun Jakarta untuk Rakyat.

#HORAS

#JAKARTAUNTUKRAKYAT

*)Sekretaris Jenderal Partai Demokrat

(dik)