Jakarta: Pertumbuhan ekonomi kawasan Asia Pacific saat ini, harus dimanfaatkan oleh pemerintah Indonesia dengan ikut serta berperan aktif dalam kerjasama dengan negara negara se kawasan. Hal ini, akan berguna untuk kampanye meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebagaimana yang diinginkan.
Hal ini disampaikan oleh Presiden RI ke-6, yang juga Ketua Umum Partai Demokrat, Prof. Dr. Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam wawancara khusus dengan Chief Communication Officer The Yudhoyono Institute, Caosa Indryani.
Dalam wawancara selama empat puluh menit dan ditayangkan di akun Youtube pribadi Susilo Bambang Yudhoyono tersebut, SBY menjelaskan secara rinci tentang peran dan posisi apa yang seharusnya dilakukan dan diambil oleh Pemerintah RI.
Menurut SBY, isu pertumbuhan ekonomi kawasan adalah hal yang paling menarik untuk dicermati. Isu kebangkitan Tiongkok, “The Rise of China” lebih jauh disebutkan SBY harus dicermati sebagai sebagai sebuah kesempatan.
“Semua negara menginginkan ekonomi kawasan ini tumbuh dengan baik, kalau ekonominya tumbuh, pastilah pertumbuhan itu bisa dialirkan ke semua kawasan,” jelasnya.
SBY menambahkan, setiap negara punya kepentingan agar kerjasama dan kemitraan negara itu membawa manfaat dan energi positif.
“Rakyat ingin lebih dari rasa nyaman dan aman tinggal di kawasan, rakyat lebih suka keadaan terus terjaga dalam situasi yang damai. Karena itu saya menghimbau kepada semua pemimpin politik untuk menjaga kedamaian dan keamanan agar masyarakat tetap tenang dalam beraktifitas,” ujarnya.
Sementara itu, menyinggung geliat pertumbuhan ekonomi Tiongkok tumbuh progresif dalam dua dasawarsa terakhir, SBY berharap, pertumbuhan ekonomi itu juga dibarengi dengan semakin meningkatnya tanggung jawab kesediaan untuk berbagi berkerjasama dengan bangsa lain membangun pertumbuhan ekonomi negara lain.
“Saya selalu percaya, kalau kita membangun persahabatan dan kerjasama yang baik, kebangkitan Tiongkok ini akan membawa manfaat bagi Indonesia dan saya melihat peluang itu ada,” ujarnya.
Di sisi lain, menyoal sangketa teritorial di Laut Cina Selatan antara Tiongkok dan lima negara lain di kawasan yang sama, SBY mengharapkan semua negara yang terlibat harus menjaga eskalasi tidak menjadi panas dan tegang.
“Semua negara harus bisa menahan diri agar perang terbuka tidak terjadi, saya berharap ada code of conduct yang harus dipenuhi dan dipatuhi oleh semua negara yang berkepentingan,” ujarnya.
(politiktoday/dik)