Anggota Komisi VI DPR RI, dari FPD Sartono Hutomo menyapa masyarakat (twitter)

Jakarta: Anggota Komisi VI DPR RI, dari Fraksi Partai Demokrat, Sartono Hutomo merasa ironis dengan kondisi saat ini, dimana pemerintah gencar mengembangkan proyek infrastruktur tetapi tidak diikuti dengan penyerapan tenaga kerja yang baik.

“Proyek-proyek infrastruktur, APBN ini kan meningkat luar biasa. Bahkan pada 2017 mencapai Rp 387 triliun, di tahun 2018 hingga Rp 409 triliun,” ungkapnya di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (22/1/2018).

Lanjutnya, dengan nilai APBN yang besar tersebut, menurut data nasional, berbagai proyek yang sedang digarap tersebut setidaknya dapat menyerap hingga 7 juta tenaga kerja. Namun realitanya, lanjut Sartono, tiap tahun serapan tenaga kerja makin menurun.

“Tahun ke tahun tingkat serapan tenaga kerja menurun. Dan ini terjadi diskonektifitas antara belanja infrastruktur dengan serapan tenaga kerja,” jelas dia.

Sartono pun menyatakan, dengan serapan yang seperti itu, tidak linear dengan apa yang ada sekarang bila melihat APBN yang jumlahnya begitu besar, ternyata tidak ada pertumbuhan ekonomi.

“Harusnya ada pertumbuhan ekonomi yang besar dengan pertambahan tenaga kerja yang besar,” tutup Sartono.

(kabar3.com/dik)