Oleh: Boyke Novrizon*)
(Mimpi hadir di luar ingin kita, namun bersyukurlah karena mimpi ada atas keinginan Tuan dalam diri kita)
Agustus 2011 mendung serta awan gelap itu hadir menyelimuti seluruh rangkaian tubuh hingga masuk ke dalam jiwa kami, jiwa-jiwa yang selalu taat dalam menjalankan petuah dan amanah dari GURU BESAR untuk mengemban tugas juga tanggung jawab menjaga keinginan rakyat agar tetap kokoh pada tempatnya, serta mengawal negara yang selalu tegak lurus berdiri di antara kuatnya cengkram GARUDA dan saktinya makna PANCASILA.
Begitu kuatnya badai itu menghantam juga mencabik baik dari luar hingga dalam tubuh kami, manakala menatap ke depan. Maka jangankan suara lantang untuk menunjukkan siapa diri kami, terdiam pun kami saat itu tetap saja terasa gugup, takut dan resah menanti ujung cerita di akhir drama akan kisah ini. Hanya keyakinan yang kami miliki saat itu untuk tetap kokoh berdiri, serta semangat kerjasama perlawanan untuk tetap bertahan agar tak jatuh untuk tetap bisa menggenggam serta menjaga panji, harga diri serta marwah organisasi untuk tetap utuh dan tak tersobek luluh dari tempatnya.
Rangkaian badai dan mendung itu telah kami lalui bersama. Berkorban tenaga juga air mata, namun kami bangga, terharu dan bersyukur kepada ALLAH SWT bahwa kami telah diberikan pelajaran yang sangat berharga sekali, dan bisa tetap utuh juga kokoh berdiri tak tercabik hancur. Teriakan lantang kami menandakan bahwa kebenaran itu tetap hadir untuk menjaga kami yang Insya Allah selalu berpijak pada hukum alam (dunia) dan hukum Tuhan.
Perlahan kami berbenah, merajut sobekan yang mendera jiwa serta tubuh kami, merakit kembali kepercayaan rakyat yang telah pecah, membersihkan bau dari dalam juga luar tubuh kami, menghapus tinta kelam yang pernah mencoreng wajah kami serta menjaga kemaluan kami atas khilaf yang pernah dilakukan oleh sebagian saudara yang berada dalam keluarga besar kami.
Juni 2014, sinar fajar perlahan menerangi jiwa dan wangi tubuh kami. Kesolidan kami kian erat tergenggam nyata. Kepercayaan rakyat perlahan hadir untuk kami. Muka ini telah kembali bersih dari coretan hitam serta khilaf kami. Dan, keyakinan juga kepercaayan kami telah tumbuh hadir bersamaan dengan langkah pasti akan kemenangan yang pasti akan kami rebut kembali.
Gempita Jakarta membawa kami dalam kesedihan namun berbalut keindahan akan rangkaian kisahnya. PATRIOT MUDA telah hadir untuk menyatukan semua perbedaan yang telah terbentuk ada dan menepis persoalan yang telah tumbuh nyata di antara kami, kemudian bersama menggenggam tangan dan tubuh kami untuk menunggang Sang Rajawali terbang tinggi membawanya lepas dalam memperjuangkan nilai-nilai, panji serta kebesaran kami.
Cahaya sang fajar bukan hanya sekadar menerangi, namun Ia hadir untuk selalu menyelimuti juga mengawal perjuangan ini dan melepas kami untuk keluar bangkit melawan dan berjuang demi meraih indahnya sebuah kemenangan.
Biarkan PATRIOT MUDA itu melangkah mencari sosok dirinya dalam keras dunia yang sebenarnya. Percayakanlah bahwa energi serta aura positif yang terpancar dalam dirinya akan selalu melindunginya sendiri dalam suasana apa pun bahkan juga melindungi jiwa-jiwa sekelilingnya yang telah mendapatkan pantulan dari pancaran kebaikan juga kekuatan jiwa dan pribadinya.
Trah serta perpaduan darah dari dalam tubuh serta jiwa Sang Guru Besar Susilo Bambang Yuhoyono sebagai ayahanda dengan darah Panglima Sarwo Edhie Wibowo sebagai kakek telah bercampur satu dan mencipta dirinya sebagai sosok yang memiliki jiwa welas kasih tanpa mau menyakiti nurani sesamanya. Karakter satria telah tampak dalam sorot tatapan matanya yang mampu menyatukan banyak perbedaan dengan sendirinya serta tanpa disadari ia mampu melerai permasalahan menjadi kekuatan dalam meraih kemenangannya yang akan ditujunya.
Jagalah dirinya sebagaimana kita telah menjaga SANG RAJAWALI tumbuh berkembang, berlari dan terbang menjulang tinggi ke angkasa. Bersyukurlah, PATRIOT MUDA hadir dipersembahkan oleh Sang Pencipta untuk merangkai kembali susunan sayap-sayap yang patah dan memapah serta melepaskan kembali kepak Rajawali yang kembali kuat di antara cengkramannya tajam kuku serta patuknya, laksana hunusan pedang di setiap pertarungan. Dan, tatapan tajam sorot merah mata Sang Rajawali menembus membelah jiwa musuh musuhnya.
Jagalah dirinya sebagaimana kita telah menjaga Rajawali tumbuh berkembang, berlari dan terbang menjulang tinggi ke angkasa. Percayalah dan yakinlah PATRIOT MUDA hadir dipersembahkan oleh Sang Pencipta untuk bersama membawa Rajawali meraih kemenangan di akhir pertarungan.
Kini Pertarungan seutuhnya menanti kita di tahun 2019!
Mesin Partai telah bergerak penuh layaknya anak panah yang keluar dari busurnya, dan takan pernah berhenti berlari, berteriak, menaikkan serta menggerakkan panji-panji kebesarannya dalam gaung Nusantara. Kemenangan yang hakiki mungkin menjadi milik kita di hari mendatang, bila kita tetap melangkah dalam rida serta kebenaran-NYA. Kerja keras, kebersamaan dan kesolidan adalah harga mati yang tidak akan pernah bisa ditawar dan dihentakkan kehadirannya oleh apa pun dan siapa pun.
PATRIO MUDA, izinkan kami, Rajawali, untuk selalu menjagamu di antara kuatnya kedua kepak sayap kami, tajamnya kuku juga patuk kami, serta kerasnya sorot merah mata kami untuk menempatkan dirimu dalam singgasanamu.
PATRIOT MUDA, terima kasih kami haturkan atas hadirmu yang telah memberikan spirit, harapan baru dan yang juga telah memecah kebisuan kami dalam rangkaian kisah kusam dan pahit yang pernah kami alami juga rasakan di antara hadir kami, ada maupun tiada…
Dan terima kasih kami haturkan atas hadirmu yang telah membawa kami kembali bersinar terang dan mengepak terbang kembali menjulang angkasa untuk mengambil dan meraih kembali kemenangan ini.
Wahai, SANG PATRIOT Agus Harimurti Yudhoyono, terimalah salam hormat dan rasa terima kasih kami.
*)Wakil Ketua Komisi Pemenangan Pemilu DPP Partai Demokrat dan Ketua Umum Angkatan Muda Demokrat