Jakarta: Lembaga survei Indo Barometer merilis hasil survei untuk Pemilihan Presiden 2019 ( Pilpres 2019). Hasilnya, pasangan Presiden Joko Widodo ( Jokowi) dan Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY) meraih elektabilitas tertinggi jika dipasangkan sebagai calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).
Duet Jokowi dan putra sulung presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut memiliki nilai elektabilitas sebesar 48,6 persen.
Hal di atas terungkap dalam diskusi, yang juga menghadirkan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Pandjaitan, digelar Indo Barometer bertajuk “Siapa Penantang Potensial Jokowi di 2019?” di Hotel Century, Jakarta, Ahad, 3 Desember 2017.
Sementara itu, elektabilitas Jokowi menjadi paling kecil jika dipasangkan dengan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal (Pol) Budi Gunawan, yakni 41,2 persen.
Selanjutnya, berdasarkan survei tersebut, elektabilitas Jokowi tidak pernah di bawah 41 persen saat dipasangkan dengan sejumlah nama.
Misalnya, dengan Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, hingga mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Moeldoko.
“Jika dipasangkan dengan Gatot Nurmantyo, elektabilitas Jokowi 47,9 persen kontra pasangan calon Prabowo Subianto-Anies Baswedan dengan elektabilitas 19,4 persen,” kata Qodari.
AHY bahkan menjadi cawapres dengan elektabilitas paling tinggi dalam survei Indo Barometer, yakni 17,1 persen, disusul dengan Gatot Nurmantyo di angka 15,9 persen.
“Dan berdasarkan survei, ada lima syarat utama cawapres Jokowi, yakni dari militer, berpengalaman dalam pemerintahan, dekat dengan rakyat, menguasai dunia internasional, dan pintar secara intelektual,” lanjut Qodari.
Survei Indo Barometer dilaksanakan pada 15-23 November 2017 di 34 Provinsi di Indonesia. Jumlah sampel sebanyak 1.200 responden dengan margin of error sebesar 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Survei ini menggunakan metode multisrage random sampling.
(kompas.com/dik)