Jepara, Jawa Tengah: Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) Kamis (7/4) melanjutkan Safari Ramadhan ke Jepara.

Di sini AHY mengunjungi Sentra Relief Senenan dan berdiskusi dengan para perajin serta pengusaha ukir Jepara. Salah satu yang didatangi adalah UMKM Mulya Indah Putra milik Muhlisin.

Setibanya di lokasi, AHY langsung menghampiri para pengrajin yang sedang memahat, diantaranya Karyono (52). “Wah Pak ini berapa lama prosesnya?” tanya AHY. “Kira-kira untuk 1 meja ini 2,5 bulan Pak,” jawab Karyono. AHY pun langsung berdecak kagum. “Wah luar biasa sekali Pak, kalau saya yang buat bisa setahun juga tidak selesai,” jawab AHY, mengundang gelak tawa.

Menengok pengrajin yang lain, AHY senang karena ternyata Budi Harianto (47) sedang memahat nama Agus Harimurti Yudhoyono untuk dijadikan papan nama meja.

“Loh nama saya ini, wah kapan jadinya ini Pak? Saya tunggu loh,” tanya AHY senang. “Tenang Pak, dua minggu lagi juga jadi ini, nanti kami kirim ke Jakarta ya Pak,” tutur Budi.

“Pokoknya saya tunggu ya Pak, buat dipajang di meja kantor,” kata AHY.

Saat melihat-melihat hasil karya para pengrajin, AHY mengomentari karya ukir yang memperlihat sekelompok kuda beradu cepat. “Tuh, kuda hitam yang menang,” tunjuk AHY, disambut gelak riang kader Demokrat dan wartawan yang mengiringi.

AHY lalu diminta untuk menuliskan pesan kesan untuk para pengukir relief Senenan. “Teruslah berkreasi, teruslah berkarya, semoga tetap lestari, semoga semakin mendunia,” tulis AHY.

Acara dilanjutkan dengan pertemuan bersama puluhan pengusaha UMKM dan perajin yang diselenggarakan di rumah Petinggi Senenan, Mulyono.  Sentra relief Senenan menurut Mulyono mulai didirikan pada tahun 2005.

”Saat diresmikan baru ada sekitar 15 UMKM. Saat itu juga diresmikan Koperasi Industri dan Kerajinan Sentra Relief Jepara. Kini telah ada 36 UMKM dengan tukang ukir sekitar 225 orang,” ujar Mulyono.

Kehadiran AHY diharapkan dapat mendorong perkembangan Sentra Relief Senenan. “Kami mohon bimbingan dan dukungannya,” ujar Mulyono.

Sedangkan Rensi Eka Prasetya, pengusaha muda dari Senenan mengungkapkan industri mebel potensinya besar. “Namun saat ini menghadapi persoalan besar dari sisi pelestariannya sebab banyaknya investasi manufaktur. Juga biaya kontener yang naik ratusan persen. Harapan kami Pak AHY mau mendorong Pemerintah  untuk melindungi kelestarian seni ukir. Kami punya Perda No. 2 tahun 2014 tentang Perlindungan Mebel Ukir. Namun tidak ada langkah nyatanya ” ujarnya.

Dalam silaturuhmi tersebut  AHY mengapresiasi karya relief seniman ukir Jepara. Ia menyebut relief Jepara terbaik. “Potensi yang luar biasa ini harus dipertahankan dan bahkan ditingkatkan,’ ujar AHY.

AHY juga meminta semua elemen Partai Demokrat untuk mengawal ukir Jepara. “Harus ada proteksi untuk menjaga UMKM dan kearifan lokal,” tutup AHY. (dna)