Bandung: Sejak dulu, Bandung telah berulang kali mencetak sejarah dalam perjalanan bangsa ini. Di antaranya pernah menggelar Konferensi Tingkat Tinggi Asia–Afrika dan memiliki industri pesawat terbang pertama di Indonesia.
Karena itulah, Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), ingin kota yang digelari Paris van Java ini kembali mengukir sejarah dengan memiliki wali kota perempuan yang pertama.
“Bandung ini katanya suka mencetak sejarah. Sudah 26 wali kota di Kota Kembang ini, belum ada yang perempuan. Ini saatnya untuk kembali mengukir sejarah,” sebut SBY di Gedung Setia Graha, Kota Bandung, Jumat (23/3/2018).
Kedatangan Presiden RI ke-6 itu dalam rangka Tour de Jabar di enam kabupaten kota selama sepekan. SBY didampingi Ani Yudhoyono, Sekjen Partai Demokrat Hinca Pandjaitan, Ketua Fraksi Demokrat di DPR Edhie Baskoro Yudhoyono.
Di Bandung, SBY menghadiri kampanye tertutup kandidat Pilkada 2018, Nurul Arifin dan Chairul Yaqin Hidayat (Ruli). Pasangan calon yang diusung Golkar, Demokrat, PKB, PAN, Perindo dan Partai Idaman.
“Kepada partai pengusung khususnya kader Partai Demokrat berjuanglah sekuat tenaga. Gerakan mesin partai. Saya yakin partai pengusung lain juga begitu. Itulah ajakan saya. Kalau saya mengajak berlaku untuk diri saya sendiri,” terang SBY di hadapan 800-an tim pemenangan Nurul-Ruli.
Menurut SBY, ia bersama majelis tinggi partai telah membahas dengan seksama kandidat potensial untuk Pilkada Bandung. Pilihan akhirnya jatuh kepada Nurul-Ruli yang dinilai memiliki integritas tinggi dan memiliki visi misi yang baik.
“Namun yang paling utama, kedua tokoh ini sangat mencintai warga Kota Bandung. Inilah kunci kesuksesan seorang pemimpin. Jika pemimpin mencintai rakyatnya, maka ia akan terus berusaha membuat hidup rakyat menjadi sejahtera,” jelasnya.
SBY yakin pasangan ini akan bisa menjadi pemimpin yang baik bagi warga Bandung. Keduanya tidak banyak berjanji, tetapi memiliki program-program yang pro-rakyat.
“Bagi saya dan Bu Ani, Kota Bandung punya kesan yang mendalam. 15 tahun saya bertugas sebagai prajurit TNI di daerah ini. Dua putra saya, AHY dan EBY juga lahir di sini. Jadi saya percayakan dan titipkan kota ini kepada Teh Nurul dan Kang Ruli, agar bisa menyejahterakan warganya,” kata SBY.
Sementara itu, Nurul mengatakan kedatangan SBY menjadi momen yang sangat luar biasa dalam masa kampanye yang dijalaninya. Hadirnya SBY menjadi kekuatan tambahan baginya dan Ruli dalam memenangkan pilkada.
Nurul juga menyebutkan SBY adalah pemimpin yang paling demokratis di Indonesia. “Saat Pak SBY jadi presiden, yakni pada 2005, pilkada langsung pertama kali digelar. Ini salah satu bukti bahwa demokrasi berjalan dengan sangat baik di bawah kepemimpinan beliau,” pungkasnya.
(rilis/dik)