Jakarta: Lembaga survei Polmark Indonesia melakukan survei terkait elektabilitas para tokoh jelang Pemilihan Presiden 2019. Hasilnya, Joko Widodo tetap mengungguli kandidat lain termasuk Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Sementara Direktur The Yudhoyono Institute Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menduduki posisi ketiga.
Jokowi unggul baik saat pertanyaan dilakukan secara spontan tanpa alat bantu dan dengan alat bantu. Lewat pertanyaan spontan, elektabilitas Jokowi sekitar 41 persen, menyusul di bawahnya Prabowo dengan 15,9 persen.
“Jokowi secara spontan disebut oleh 41 persen calon pemilih, sementara Prabowo disebut oleh 15,9 persen calon pemilih sebagai kandidat presiden yang akan mereka pilih jika Pilpres diadakan saat survei berlangsung,” kata CEO PolMark Indonesia Eep Saefulloh Fatah di Resto Batik Kuring, kawasan SCBD, Jakarta, Senin (18/12).
Di bawah Jokowi dan Prabowo, berturut-turut ada nama AHY 1,2 persen, Ketum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo 1,0 persen, Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan 0,9 persen, dan Mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo 0,7 persen dan Basuki T Purnama 0,3 persen.
Sementara itu, pemilih yang belum menentukan pilihan yakni gabungan antara yang menjawab rahasia dengan tidak menjawab atau tidak tahu masih cukup besar jumlahnya, yaitu 35,7 persen.
Kemudian, jika pertanyaan yang diajukan kepada responden dengan alat bantu, Jokowi konsisten unggul jauh dari kandidat-kandidat lain. Jokowi memperoleh suara sebesar 50,2 persen, menempel di bawahnya Prabowo 22 persen.
“Jokowi dan Prabowo masih merupakan dua tokoh dengan elektabilitas tertinggi, yaitu berturut-turut 50,2 persen dan 22 persen,” ujar Eep.
Kandidat lain, AHY meraih 4,8 persen, Anies 4,5 persen, dan Gatot 2,0 persen.
Survei elektabilitas para tokoh di Pilpres 2017 ini dilakukan pada 13-25 November 2017. Jumlah responden dalam survei ini sebanyak 2600 responden dengan proporsi imbang antara laki-laki dan perempuan. Seluruh data dari responden didapat secara langsung melalui wawancara.
Adapun metode yang digunakan adalah multistage random sampling dengan margin of error 1,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
(merdeka/dik)