Agus Harimurti Yuhoyono atau AHY saat menjadi salah satu pembicara di seminar bertajuk ‘Seminar Nasional Generasi Milenial’ yang diadakan Fraksi Partai Demokrat di Gedung DPR-RI, Senayan, jakarta, Senin (27/11). (Foto: Media FPD DPR-RI)

Jakarta: Nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) muncul dalam bursa Pilpres 2019 dan menjadi salah satu kandidat untuk posisi cawapres Presiden Jokowi. Apa tanggapan AHY?

AHY menganggap hasil survei yang mengunggulkannya bukan sebagai pemacu dirinya untuk terus bergerak menyapa rakyat Indonesia. AHY mengaku hanya ingin berkontribusi kepada bangsa sembari terus berproses.

“Mudah-mudahan keberadaan saya di tengah masyarakat, di tengah anak muda, juga bisa semakin menyiapkan saya dalam rangka tujuan yang baik. Intinya, saya ingin terus berproses, menyiapkan diri sebaik-baiknya, tanpa harus terlalu memikirkan survei yang dibuat lembaga,” kata AHY di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (27/11/2017).

AHY mengaku sebagai sosok yang selalu percaya diri dalam arti positif. Sulung presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono ini mengatakan hasil survei tersebut tak menambah faktor kepercayaan dirinya. AHY mengaku hanya ingin terus menjelajahi Indonesia dan mengenal keunikannya.

“Saya ingin terus melengkapi diri dan semakin lengkap pemahaman saya tentang Indonesia, tentang berbagai kompleksitas keunikan yang luar biasa dari Aceh sampai Papua. Saya anggap semua itu akan semakin membekali saya dan menambah kepercayaan diri saya untuk terus berkontribusi secara baik untuk Indonesia,” papar AHY.

Poltracking Indonesia melakukan survei kandidat wakil presiden untuk Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2019. Hasilnya, AHY dianggap sebagai figur nomor dua yang paling pantas mendampingi Jokowi.

“Dalam simulasi 7 nama kandidat wakil presiden untuk Jokowi, tingkat elektabilitas tertinggi Gatot Nurmantyo 16,4%. Selanjutnya diikuti Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 16,0%, potensi meningkatkan elektablilitas masih besar,” kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda.

(detik/dik)