Jakarta: Setelah resmi dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara periode 2018-2023, pasangan Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah dihadapkan dengan banyak persoalan yang mesti segera dijawab lewat kebijakan-kebijakan kerjanya.
Hal itu disampaikan politisan Partai Demokrat Abdullah Rasyid di Jakarta, Kamis, (6/9).
“Setelah dilantik, saatnya Eramas benar-benar bekerja keras menciptaan Sumut yang bermartabat,” kata Rasyid.
Dikatakan Rasyid, saat ini Sumut dengan ibukotanya Medan tertinggal jauh dari propinsi lain.
“Sumut dengan Kota Medan sejak dulu dikenal sebagai daerah nomor tiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya, tapi saat ini jauh tertinggal bahkan oleh, Bandung, Palembang dan juga Pekan Baru.
Gubsu baru harus mampu mengejar,” kata Rasyid.
Menurut Rasyid ketertinggalan itu dari banyak dimensi, baik dari sektor pembangunan fisik maupun sumber daya manusia.
Selain itu, keamanan masyarakat perlu dijaga, jangan kembali Sumut jadi daerah ‘preman’.
“Caranya hukum harus tegas dijalankan. Sebagai seorang militer ini seharusnya bukan hal yang sulit,” kata Rasyid.
Direktur Sabang-Merauke Institute ini juga mewanti-wanti kepada pasangan Eramas untuk tidak terjebak dalam belitan kasus korupsi dan serius dalam memerangi peredaran narkoba.
“Masih segar di ingatan kita bahwa dua gubernur terdahulu terjerat dan dihukum karna korupsi. Dengan didampingi wagub seorang muda dan pengusaha, harus juga ada perhatian khusus pengembangan usaha bagi pemuda, agar tidak terjebak dalam tindak kejahatan, begal, narkoba.
Narkoba ini soal serius, karna sudah masuk kategori darurat, narkoba sudah djual sampai ke kampung dan jumlahnya pun besar,” demikian Rasyid.
(RMOL/dik)